Perempuan Rentan Menjadi Korban KBGO

Samarinda — Sekretaris Dinas Kependudukan, pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Eka Wahyuni membuka Webinar Dengan Tema “Perempuan Aman Internetan : #Kenali Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)” yang diinisiasi Rumah Bekesah Samarinda, Minggu (31/1/2021).

Eka mengatakan walaupun KBGO dapat terjadi pada siapa saja, perempuan menjadi kelompok yang paling rentan menjadi korban.

Berdasarkan aduan yang masuk kepada Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), sepanjang Maret-Juni 2020 mencapai 169 kasus. Hal ini meningkat nyaris 400 persen jika dibandingkan pada 2019 (45 kasus).

Sementara berdasarkan Sistem Infomasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPPA) kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2018 sebanyak 500 kasus, tahun 2019 sebanyak 629 kasus dan tahun 2020 sebanyak 566 kasus.

“Terjadi penurunan kasus dari tahun 2019 ke tahun 2020 sebesar 63 kasus. Sementara untuk total korban kekerasan tahun 2020 adalah 610 korban yang terdiri dari 347 korban anak (57%) dan 263 korban dewasa (43%),” ujar Eka.

Eka melanjutkan, jika dilihat berdasarkan bentuk dan jenisnya, ada beberapa macam aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai KBGO, antara lain, pelanggaran privasi, pengawasan dan pemantauan, Perusakan reputasi/kredibilitas, pelecehan, ancaman dan kekerasan langsung, serta serangan yang ditargetkan ke komunitas tertentu.

Selain itu, masing-masing korban atau penyintas KBGO mengalami dampak yang berbeda-beda seperti kerugian psikologis, keterasingan sosial, kerugian ekonomi, mobilitas terbatas, dan sensor diri terjadi karena hilangnya kepercayaan diri terhadap keamanan dalam menggunakan teknologi digital.

“Upaya menyelamatkan diri dari KBGO dapat dilakukan dengan dokumentasikan hal-hal yang terjadi, hubungi pusat bantuan, lapor dan blokir pelaku serta mari kita gunakan internet secara bijak,” imbuhnya.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, diantaranya menginisiasi Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita (BERJARAK) untuk memastikan terpenuhinya hak-hak dasar perempuan dan anak dalam situasi pandemi Covid-19.

“Selain itu mempublikasikan protokol dan pedoman perlindungan perempuan dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan selama pandemi Covid-19, menghimpun data kekerasan pada Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), dan layanan konsultasi gratis pada Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Ruhui Rahayu Kaltim,” terang Eka.

Hadir menjadi narasumber pada kegiatan ini Co-Founder Rumah Bekesah Nurul Fatimah Khasbullah, perwakilan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Ellen Kusuma, dan Penulis dan Penggiat Isu Gender Kalis Mardiasih. (dkp3akaltim/rdg)

Pemuda Harus Kreatif Untuk Perubahan Positif Menyongsong IKN

Samarinda — Pemuda di Kaltim diharapkan memiliki kreativitas dalam menyukseskan pembangunan daerah tak terkecuali pengembangan IKN. Karena itu, wajib bagi pemuda di Kaltim kreatif dan inovatif dalam menangkap peluang.

“Pemprov Kaltim mengapresiasi Junior Chamber Internasional (JCI) Kaltim yang telah menggelar Inaugurasi dan Talkshow menyonsong ibu kota negara (IKN) baru. Karena itu, pemuda memiliki peran dalam menyukseskan pengembangan IKN,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim Dr HM Jauhar Efendi mewakili Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor membuka Inaugurasi dan Talkshow menyonsong IKN digelar JCI Kaltim di Hotel Aston Samarinda, Sabtu (30/1/2021).

Mendukung dan mewujudkan kesuksesan IKN di Benua Etam, maka kreatif dan inovatif pemuda sangat diperlukan. Apalagi ditengah pandemi Covid-19, semangat generasi muda sangat diperlukan.

Misalnya, memaksimalkan Teknologi Informasi (IT) sehingga pemuda memiliki peran dalam menyukseskan pengembangan IKN.

“Wajib pemuda Kaltim kreatif dan inovatif. Termasuk memiliki prinsip bekerja keras, ikhlas, cerdas dan Insya Allah rezeki akan deras,” jelasnya.

Seperti diketahui, JCI bertujuan untuk mengembangkan kapasitas generasi muda dan memberdayakan generasi muda untuk perubahan positif, pelatihan, pengembangan personal,  dan ekonomi kreatif masa depan Kaltim untuk menyongsong IKN.

Kegiatan dihadiri Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati, dan Kepala BI Kaltim Tutuk SH Cahyono. Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor, Kadispora Kaltim Agus Tianur, Anggota DPRD Kaltim Very Diana Wang dan Local President JCI Kaltim HM Abdurasyid Rahman. Kabid SIGA Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Iwan Heriawan.

Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim Dr HM Jauhar Efendi. Kegiatan ini juga dirangkai dengan pengukuhan pengurus JCI Kaltim periode 2021.

DKP3A Kaltim menjadi salah satu perengkat daerah yang turut mendapat penghargaan atas dukungan moril dan meteriil terhadap kemajuan JCI Kaltim sejak tahun 2011-2021. (dkp3akaltim/rdg)