Balikpapan --- Menghadapi hadirnya Ibukota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para perempuan untuk berkontribusi pada pembangunan di daerah pada setiap sektor baik politik, hukum, sosial budaya dan pertumbuhan ekonomi dalam kewirausahaan sesuai dengan arahan Presiden RI.
Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan Provinsi Kaltim berkomitmen untuk hadir dalam pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat khususnya kepada Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Hal ini sebagai bentuk pelaksanakan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui program kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2024.
"Berdasarkan data BPS, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kaltim tahun 2023 78,2%. Capaian ini diatas rata-rata nasional yaitu 74,39%, berada di posisi 3 secara nasional di bawah DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta," ujar Soraya pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Provinsi Melalui Pemberdayaan Perempuan Berbasis Masyarakat Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), berlangsung di Hotel Blue Sky Balikpapan, Senin (29/4/2024).
Namun, lanjut Soraya, capaian IPM ini tidak barengi dengan capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
"IPG dan IDG merupakan capaian pembanguan untuk perempuan yang masih dibawah capaian rata-rata nasional," imbuhnya.
Untuk capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) tahun 2022, Provinsi Kaltim masih menempati 86,61%, angka ini masih di bawah capaian rata-rata nasional 91,63%. Sedangkan untuk capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), Provinsi Kaltim pada tahun 2022 66,01%, capaian ini juga masih dibawah rata-rata nasional 76,54%.
Berdasarkan data e-Infoduk DKP3A Provinsi Kaltim, penduduk Kota Balikpapan pada semester II tahun 2023 berjumlah 738.532 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 377.458 jiwa, dan perempuan sebanyak 361.074 jiwa. "Sedangkan perempuan kepala keluarga (Pekka) yang tersebar pada 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur berjumlah 238.596 orang, dan untuk Kota Balikpapan berjumlah 52.981 orang. Dengan jumlah perempuan kepala keluarga tersebut maka berpotensi dapat meningkatkan capaian IDG dan IPG Kaltim," terangnya.
Hadirnya model PEKKA ini diharapkan dapat menjadi contoh pembangunan yang berbasis pemenuhan hak perempuan secara riil dan terintegrasi di tingkat pemerintahan yang paling bawah di tingkat desa/kelurahan serta percontohan bagaimana pemerintah desa/kelurahan dapat menyelesaikan isu-isu terhadap Perempuan.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 peserta perempuan kepala keluarga (PEKKA) dari Balikpapan. Hadir menjadi narasumber Co Director Yayasan PEKKA Indonesia Fitria Villa Sahara. (dkp3akaltim/rdg)