Samarinda --- Dalam rangkaian peringatan Hari Kartini ke 145 tahun 2024 dan komitmen Pemerintah Kalimantan Timur dalam Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG), Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Parade Gender, berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (7/5/2024).
Kegiatan ini juga dirangkai dengan Pameran Perekat Mama yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di tandai dengan pemotongan pita.
Parade Gender 2024 merupakan pelaksanaan tahun ketiga. Parade Gender merupakan pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh perempuan yang berjasa dalam berbagai sektor pembangunan (Gender Champion) di Kaltim dan pemberian penghargaan kepada OPD yang melaksanakan implementasi PUG (Award Gender).
Penghargaan Gender Champion kepada 15 perempuan dari kabupaten/kota yaitu Bidang Pendidikan dan Teknologi Digital, Kabupaten Kutai Timur, Maria Magdalena Pohan. Bidang Pendidikan dan Teknologi Digital, Kabupaten Paser, Eva Sasmitosari. Bidang Kesehatan, Kota Bontang Masitah. Bidang Ekonomi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Salbiyah.
Bidang Ekonomi, Kota Balikpapan Dianisa Ester Bassay. Bidang Ekonomi, Kabupaten Berau, Rosnah.
Bidang Lingkungan Hidup dan Pertanian/Perhutanan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Siti Rukiyah. Bidang Lingkungan Hidup dan Pertanian/ Perhutanan, Kabupaten Kutai Timur, Im Fatul Hasanah. Bidang Lingkungan Hidup dan Pertanian/Perhutanan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Revi Muhuran. Bidang Lingkungan Hidup dan Pertanian/Perhutanan, Kabupaten Paser, Mardanina. Bidang Lingkungan Hidup dan Pertanian/Perhutanan, Kabupaten Kutai Barat, Agustina. Bidang Lingkungan Hidup dan Pertanian/Kehutanan, Kota Samarinda, Agustina Salasiah.
Bidang Sosial, Budaya, Politik dan Hukum, Kota Balikpapan, Ita Ma’ruf Rambe. Bidang Sosial, Budaya, Politik dan Hukum, Kota Samarinda, Siti Supida. Dan Bidang Sosial, Budaya, Politik dan Hukum, Kabupaten Kutai Barat, Margareta Yona. sedangkan tingkat partisipasi angka kerja untuk laki-laki itu meningkat 0,7 persen, jadi yang perempuan lebih tinggi penyerapan tenaga kerjanya dibanding dengan laki-laki karena itu indeks ketimpangan gender untuk Kaltim di posisi tahun 2023 ini dalam posisi yang membaik," tuturnya.
Sri Wahyuni mengakui punya PR (pekerjaan rumah) terkait dengan anggota legislatif, dimana pada periode 2019-2024 anggota legislatif yang mewakili kaum perempuan sebanyak 11 orang, dari 55 anggota dewan atau 20 persen diisi kaum perempuan. Dan pada Pemilu Legislatif Februari 2024 lalu, dari anggota legislatif terpillh untuk periode 2024-2029, perwakilan perempuan menurun hanya 8 orang atau 14,5 persen,
"Ini menjadi PR kita dalam indeks pemberdayaan perempuan dalam keterwakilan dibidang legislatif tingkat Provinsi Kaltim terjadi penurunan, mudah-mudahan penurunan keterwakilan di dewan ini, bisa ditutup dengan meningkatnya profesionalisme di sektor yang lain," pesan Srí Wahyuni. (dkp3akaltim/rdg)
Sementara Penerima Award Gender Perangkat Daerah Terbaik yakni terbaik I RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan, Terbaik II Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kaltim dan terbaik III Dinas Perkebunan Kaltim.
Penerima Gender Champion kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang Berkomitmen terhadap Penyelenggaraan PUG yaitu Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Joko Istanto, S.P.,M.Si dan Direktur RSJD Atma Husada Mahakam dr. Indah Puspitasari, MARS.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni didampingi Staf Ahli Menteri PPPA bidang Kelembagaan Rini Handayani dan Kepala DKP3A Provinsi Kaitim Noryani Sorayalita.
Sekda Sri mengatakkan diluar sana banyak sekali tokoh perempuan yang inspiratif dalam berbagai bidang kemampuannya berinisiatif untuk menjadi perempuan yang terdepan.
"Baik bidang ekonomi, sosial budaya, pemberdayaan serta hal yang tidak kita sangka-sangka mereka ikut dalam kegiatan pengelolaan limbah, pertanian perkebunan, dimana sektor-sektor yang didominasi olah kaum laki-laki, ternyata gender perempuan juga punya kesempatan, perempuan setara untuk berperan seperti yang dilakukan kaum pria,” kata Sri Wahyuni saat membuka sekaligus Keynote Speaker.
Sekda Sri menambahkan, dari rilis BPS, indeks ketimpangan gender Kaltim itu menunjukkan pertumbuhan yang positif dan bagus. Ada tiga aspek yang menentukan indeks ketimpangan gender, pertama dilihat dari dimensi reproduksi kesehatan perempuan, dari sisi dimensi reproduksi kesehatan perempuan menunjukkan bahwa usia tertentu untuk melahirkan bayi itu angka kematiannya sangat kecil.
“Artinya untuk dimensi kesehatannya sudah menunjukkan kondisi yang baik pada tahun 2023, dibandingkan tahun 2022, artinya dari sisi dimensi kesehatan ada kesadaran ada penguatan bagi kaum perempuan sehingga bisa menjaga reproduksi sehat dan melahirkan bayi yang sehat,” imbuhnya.
Kemudian aspek yang kedua, lanjut Sri, dari sisi pemberdayaan. Sisi pemberdayaan ini mengukur bagaimana ketimpangan laki-laki dan perempuan seperti angka lulus sekolah SMA, kaum perempuan yang lulus SMA itu jumlahnya lebih banyak dibanding laki-laki di tahun 2022.