Samarinda --- Untuk meningkatkan hasil yang maksimal dalam pendokumentasian kekerasan terhadap perempuan dan anak sesuai dengan hasil pemantauan dan evaluasi yang ada, Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim melaksanakan Bimtek SDM Penyedia Layanan Pada Dinas PPPA dan UPTD PPA Provinsi/Kabupaten/Kota se-Kaltim, berlangsung di Hotel Selyca Mulia Samarinda, Rabu (14/8/2019). Kepala Dinas KP3A Kaltim Halda Arsyad mengatakan, laporan pencatatan dan pelaporan kekerasan perempuan dan anak belum dapat menggambarkan kondisi tingkat kekerasan perempuan dan anak yang utuh. Hal ini karena minimnya data di unit pelayananan penanganan korban kekerasan, kurangnya keterlibatan layanan yang menangani korban kekerasan dalam menginput data dan belum optimalnya mekanisme koordinasi di dalam sistem pencatatan dan pelaporan kekerasan di unit layanan di masing-masing daerah. Ketidakakuratan data kekerasan tersebut akan menyulitkan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, KPPPA RI tahun 2016 telah melaunching Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kekekrasan Perempuan dan Anak “Simfoni PPA” dan telah dilakukan Pelatihan bagi petugas yang menangani data kekerasan perempuan dan anak di seluruh Kaltim yang ditindaklanjuti dengan Bimtek bagi petugas yang menangani data kekerasan di kabupaten/kota masing-masing. “Maka sebelum pelaksanaan bimtek pencatatan dan pelaporan Simfoni PPA, perlu juga pelatihan pendahuluan bagi petugas pendokumentasian (admin) /penerima pengaduan untuk melakukan assessment kasus yang dialami, mengetahui layanan yang dibutuhkan dan bagaimana melakukan mekanisme koordinasi dalam memberikan layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan,” ujarnya. Halda juga menyampaikan, hasil pemantauan dan evaluasi menunjukkan masih ada beberapa daerah yang belum melakukan entri data secara aktif dan real time. “Hal tersebut karena masih ada perbedaan pemahaman dalam mekanisme pencatatan dan pelaporan kekerasan perempuan dan anak, lemahnya koordinasi antar lembaga layanan, beberapa petugas data di daerah dialihtugaskan ke tempat lain, tidak ada transfer knowledge kepada petugas yang baru dan jaringan internet yang tidak memadai,” imbuh Halda. Sehingga dengan kegiatan ini, ia berharap dapat memberikan penguatan kapasitas pengelola UPTD tentang penyelenggaraan lembaga penyedia layanan bagi korban yang responsif gender dan peka terhadap kebutuhan korban untuk pemulihan. Selain itu, sebagai wadah sosialisasi sistem Simfoni PPA kepada petugas pengelola data Dinas PPPA. Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta dari Dinas PPPA kabupaten/kota se-Kaltim. Dengan menghadirkan narasumber dari Asdep Perlindungan Perempuan Dalam Situasi Darurat dan Situasi Khusus KPPPA RI Nyimas Aliah, Kabid Data dan Analis Kebijakan Pengembangan Kota Layak Anak Deputi Tumbuh Kembang Anak KPPPA RI Aresi Armynuksmono, Kadis KP3A Kaltim Halda Arsyad dan Fasilitator Provinsi Farida Hidro Foliyani. (DKP3AKaltim/rdg)