Samarinda --- Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni resmi membuka Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Tahun 2023, dengan tema Integrasi Data Program Prioritas Sebagai Dasar Percepatan Penurunan Stunting, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Senin (9/10/2023) Sekda Sri Wahyuni yang juga Wakil Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalimantan Timur mengatakan Rembuk Stunting menjadi hal yang sangat penting dalam peningkatan, perbaikan kinerja dan kebijakan. "Kami sangat percaya kabupaten dan kota sudah begitu peduli berkomitmen melakukan percepatan penanganan stunting. Apa yang sudah dilakukan TPPS kabupaten dan kota diharapkan kebijakan yang berbeda, namun bisa direplikasi di daerah lain sepanjang untuk kecepatan penanganan stunting Provinsi Kaltim," katanya. Rembuk Stunting dijadikan momentum percepatan penurunan stunting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kalimantan Timur yang sehat, kuat dan sejahtera. "Mudah-mudahan Rembuk ini menjadi ruang bagi kita bisa mengidentifikasi apa sesungguhnya yang menjadi kendala, solusi yang bisa kita ambil, juga rekomendasi yang diperlukan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan," paparnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, lanjutnya menargetkan angka prevalensi stunting dapat diturunkan menjadi 12,83 persen pada tahun 2024 nanti. "Dalam rangka pencapaian target tersebut diperlukan upaya yang serius dan kerja keras dari seluruh pihak. Salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas daerah mulai dari intervensi hulu sampai hilir, intervensi spesifik dan sensitif serta pendekatan pentahelix," ungkapnya. Sementara Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur Yusliando mengatakan Rembuk Stunting adalah membangun komitmen percepatan penurunan stunting secara terintegrasi di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Sekaligus pembelajaran best practice penanganan stunting di kabupaten dan kota dalam percepatan pencapaian target nasional penurunan stunting. "Keluaran dari Rembuk Stunting adalah daftar best practice untuk direplikasi oleh pemerintah provinsi, kabupaten dan kota dalam percepatan penurunan stunting, dan nota kesepakatan Rencana Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting," jelasnya. Usai pembukaan, Rembuk Stunting dilanjutkan paparan capaian dan penanganan stunting di masing-masing kabupaten/kota se Kalimantan Timur. Nampak hadir para wakil bupati dan wakil walikota, Sekda kabupaten dan kota, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tim Investing in Nutrition and Early (INEY) Ditjen Bina Bangda Kemendagri Regional, Kepala BKKBN, kepala dinas terkait, serta instansi vertikal di Kaltim.(adpimprovkaltim)