Tana Grogot --- Ketua TP-PKK Kaltim Norbaiti Isran Noor mengatakan usaha kecil menengah adalah usaha yang mampu bertahan pada masa pandemi Covid-19. Untuk mewujudkan perempuan yang berdaya saing dapat dilakukan dengan peningkatan kewirausahaan dan peningkatan pendidikan perempuan dan anak Selain itu, pemerintah fokus agar perempuan dapat berdaya guna dan maju mandiri. Harapan kedepannya usaha-usha kecil ini dapat mengekspor usahanya ke negara-negara lain. Kesempatan ini terbuka dengan akses internet. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Dekranas pusat dan Bank Indonesisa sebagai sarananya. Sebagai UMKM jangan patah semangat, kami berharap ibu-ibu dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk mengimplementasikan pada usaha masing-masing dan mengupgrade diri serta menaikkan kelas usaha mandirinya,” ujar Noorbaiti pada kegiatan Pengembangan KIE Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Provinsi, berlangsung di Hotel Bumi Paser, Jumat (22/10/2021). Sementara Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita mengatakan, saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Paser adalah 86,87 sedangkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Paser adalah 71,15 atau berada pada urutan kesepuluh dari seluruh kabupaten/kota se Kaltim. “Untuk Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG) Paser pada tahun 2020 adalah sebesar 65,66, berada pada urutan keempat dari seluruh kabupaten/kota se Kaltim,” ujar Soraya. Pemerintah berkewajiban melaksanakan berbagai upaya dalam menghadapi kesenjangan pembangunan khususnya dalam bidang pembangunan ekonomi perempuan. Melalui berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang strategis diharapkan dapat membangun motivasi perempuan untuk maju, mengembangkan potensi, meningkatkan kemampuan perempuan pelaku usaha mikro menjadi pengusaha kecil, meningkatkan kemampuan perempuan untuk berwirausaha, membangun kemampuan perempuan untuk berproduksi, membangun komitmen serta kebijakan pemerintah daerah, mendayagunakan sumber daya lokal dan mengembangkan legalitas usaha mikro. Dukungan dan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terhadap pelaku ekonomi perempuan yaitu dengan berupaya melakukan penguatan terhadap lembaga pemberdayaan perempuan dan Misi Satu Gubernur Kaltim. “Komitmen ini perlu terus dikuatkan dan dipromosikan oleh semua sektor agar bisa berpartisipasi dalam upaya pemberdayaan perempuan,” imbuh Soraya. Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta terdiri dari kelompok binaan ekonomi perempuan, pelaku ekonomi perempuan, dan UMKM di Kabupaten Paser. Hadir menjadi narasumber Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PemberdayaanPerempuan Dan Perlindungan Anak Sony Wiyarso, Konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu Bidang Kerjasama Disperindagkop Kaltim Zulkifli, Kabid Koperasi dan UKM Disperindagkop Paser Harsoyo, Kabid Ketahanan Keluarga Forum Puspa Bungah Grecek Samarinda Windie Karina Fatmawati. (dkp3akaltim/dell) .