Samarinda --- Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kaltim serta kabupaten dan kota terus intensif mengingatkan masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah. "Kita selalu mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri ketika beraktivitas di luar rumah, terutama hati-hati jangan sampai terpapar droplet yang mengontaminasi barang atau benda-benda di fasilitas umum," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kaltim H Andi Muhammad Ishak saat video conference Penanganan Covid 19 Kaltim via meeting zoom cloud, Selasa (5/5/2020). Andi Ishak menyebutkan droplet atau percikan air atau cairan berisi virus hasil dari bersin dan batuk seseorang yang terpapar Covid-19 dan menempel di benda-benda yang sering disentuh tangan. Dan tanpa disadari masyarakat memegang atau menyentuh benda terkontaminasi droplet tersebut. Karenanya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini menegaskan kenapa pemerintah mengimbau selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, setelah seseorang beraktivitas di luar rumah. "Kalau memang kita menyadari bahayanya terpapar virus corona, tentu kita memilih lebih baik berada di rumah. Selama tidak ada urusan mendesak yang mengharuskan keluar rumah. Sebab, paparan droplet ini bisa dimana saja, tanpa kita ketahui secara pasti ditularkan seseorang yang mungkin saja tanpa sadar menjadi orang tanpa gejala," ungkap Andi Ishak. Selain itu, Andi Ishak mengakui Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid 19 Kaltim bersama kabupaten dan kota tetap intensif melakukan tracing terhadap pihak-pihak yang terindikasi dari perjalanan wilayah pandemi virus corona maupun kontak langsung dengan terkonfirmasi Covid-19. Perkembangan terakhir Covid-19 di Kalimantan Timur per Selasa 5 Mei 2020, ODP (Orang Dalam Pemantauan) ada penambahan 74 kasus sehingga jumlahnya 8.251 kasus, selesai pemantauan bertambah 233 kasus (total 7.258 kasus) dan masih dalam proses pemantauan 993 kasus. Untuk PDP (pasien dalam pengawasan) bertambah 13 kasus sehingga jumlahnya 593 kasus. Terdiri terkonfirmasi negatif ada penambahan dua kasus sehingga total 237 kasus, terkonfirmasi positif 168 kasus dan menunggu hasil laboratorium187 kasus . Sementara 13 orang dinyatakan sembuh dan 2 orang meninggal dunia. (humasprovkaltim)