Jakarta --- BKKBN melaksanakan Rapat Kerja Nasional dan Rakornis Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BANGGAKENCANA) Tahun 2020, Auditorium Kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur (11/02/2020) Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo melalui Sekretaris Utama BKKBN H Nofrijal mengatakan kegiatan Rakernas diawali dengan Pra Rakernas, yang akan dilakukan pembahasan hasil-hasil penelitian tahun 2019, evaluasi pencapaian program tahun 2019, serta isu-isu strategis tahun 2020. “Berbagai pencapaian atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) III Tahun 2015-2019 hendaknya menjadikan kita mawas diri dalam menghadapi RPJMN dan Renstra IV Tahun 2020-2024,” ujar Nofrijal. Ia menyampaikan, pencapaian kinerja BKKBN Tahun 2019 yaitu pertama, angka total fertilitas 2,45 dari target 2,28. Kedua, penggunaan kontrasepsi modern 54,97 persen dari target 61,3 persen. Ketiga, kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) 12,1 persen dari target 9,9 persen. Keempat, tingkat putus pakai kontrasepsi 29 persen dari target 24,6 persen. Kelima, peningkatan pengguna KB MKJP 24.6 persen dari target 23.5 persen da keenam, ASFR 33 dari target 38 per 1000 perempuan usia 15-19 tahun. Sementara itu, RPJMN Tahun 2020-2024 telah disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Arah kebijakan nasional adalah “Indonesia berpenghasilan menengah-tinggi yang sejahtera, adil dan berkesinambungan” yang diharapkan akan dapat dicapai melalui strategi prioritas pembangunan nasional. “BKKBN mendukung 2 agenda pembangunan/Prioritas Nasional yaitu ‘Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing’ serta ‘Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Memperkukuh Ketahanan Budaya Bangsa dan Membentuk Mentalitas Bangsa yang Maju, Modern dan Berkarakter’,” imbuhnya. Dalam prioritas nasional meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing, BKKBN memiliki peran pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan, dengan penekanan pada penguatan koordinasi, kolaborasi, dan sinkronisasi antar-kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, serta pemangku kepentingan. BKKBN masuk pada kegiatan prioritas pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk. Selanjutnya, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi. Kemudian BKKBN masuk di dalam kegiatan prioritas Peningkatan Kesehatan Ibu Anak, KB dan Kesehatan Reproduksi. Sedangkan, dalam prioritas nasional Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila, dengan penekanan pada upaya memperkukuh ketahanan budaya bangsa untuk membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter. BKKBN masuk dalam kegiatan proritas revolusi mental dalam sistem sosial yang fokus pada penguatan ketahanan keluarga. Saat ini, BKKBN juga telah menetapkan Quick Wins BKKBN melalui Keputusan Kepala Nomor 14/KEP/B1/2020 tentang Quick Win BKKBN Tahun 2020. Quick win adalah suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali suatu program besar dan sulit. Keluaran dari Quick Win adalah perbaikan sistem dan mekanisme kerja atau produk utama yang sesuai dengan peran dan tugas fungsi masing-masing. Quick Win BKKBN Tahun 2020 adalah penguatan rantai pasok alat dan obat kontrasepsi, penguatan sistem pelaporan, pencatatan dan data restukturisasi birokrasi, rebranding (sosialisasi), menciptakan zona integritas dan wilayah bebas korupsi. Nofrijal berharap, melalui Quick Win, pelaksanaan reformasi birokrasi akan dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.