Covid Tidak Mengenal Siapapun. Andi Berharap Semua Harus Tetap Waspada

Samarinda — Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad  Ishak mengatakan kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) tidak mengenal siapapun. Berarti siapa saja bisa terkena dan tidak melihat suku bangsa, ras, golongan, kaya atau miskin termasuk tingkat pendidikan.

“Semua harus tetap waspada dalam upaya pencegahan terhadap kemungkinan penularanya. Mana kala ada seseorang di lingkungan kita terjangkit Covid-19, mohon jangan di kucilkan,”  kata Andi Muhammad Ishak ketika jumpa pers melalui aplikasi Zoom Cloud di Samarinda, Ahad (5/4/2020).

Selama ini, lanjut Andi, ada kecendrungan dan banyak terjadi di masyarakat, sehingga pasien tidak tenang dan merasa tertekan akhirnya mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh yang bersangkutan.

“Seharusnya kita memberikan dukungan moril kepada yang bersangkutan agar bisa mendapatkan kesehatan dan kesembuhannya kembali,” pesannya.

Andi meminta masyarakat pentingnya bersama-sama agar tidak tertular Covid-19. Caranya dengan memperketat physical distancing atau menjaga jarak antar sesama dan selalu mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir.

“Mari kita maksimalkan physical distancing dan pola hidup sehat dengan selalu mencuci tangan. Lakukan itu dengan disiplin dan konsisten, sehingga memutus rantai penularan Covid-19 di lingkungan kita bahkan Kaltim,” pesan Andi Ishak.(humasprov kaltim)

Daerah Persiapkan Tempat Karantina

Samarinda — Dalam upaya mengantisipasi lonjakan pasien kasus Coronavirus Disease (Covid-19) khususnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP), masing-masing kabupaten dan kota telah mempersiapkan tempat isolasi atau karantina.

Penengasan itu disampaikan langsung Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi saat melakukan video conference (Vidcon) dengan DPRD Kaltim di Ruang Heart Of Borneo Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/4/2020).

Hadi mengatakan kabupaten dan kota telah mempersiapkan tempat isolasi atau karantina bagi pasien terpapar Covid-19. Seperti, Samarinda mempersiapkan 370 tempat tidur terdiri Gedung Bapelkes 80 bed (tempat tidur), Gedung Bapeltan 90 bed dan Kantor BPSDM Kaltim 200 bed.

Kemudian, Balikpapan menyiapkan Sylva Lestari Guest House, Astra Hotel 30 bed dan Asrama Haji Batakan kurang lebih 450 bed. Bontang mempersiapkan Stadion Taman Prestasi dan Rusunawa Guntung dengan kapasitas 90 kamar.

“Kutai Kartanegara menyiapkan Wisma Atlet 125 bed, Hotel Grand Elty Singgasana 108 bed, Hotel Lesong Batu 33 bed dan Hotel Grand Yuda 125 bed,” sebut Hadi.

Sedangkan Penajam Paser Utara mempersiapkan Wisma PKK, Berau akan menggunakan Eks Hotel Santika. Kutai Barat akan memanfaatkan Rumas Sakit D Pratama, Kutai Timur menyiapkan Gedung Diklat berkapasitas 80 bed serta Mahakam Ulu menyiapkan Mess Karyawan enam rumah.

“Alhamdulillah kabupaten dan kota sudah mempersiapkan tempat karantina. Namun kita tidak berharap tempat tersebut terpakai. Semoga musibah Covid-19 sudah bisa kita atasi. Masyarakat harus bisa mematuhi imbauan pemerintah, meningkatkan physical distansing, menjaga pola hidup sehat dan selalu mencuci tangan,” pesan Hadi.

Rapat melalui vidcon di pimpin Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK didampingi wakil serta anggota DPRD Kaltim. Diikuti Gubernur Kaltim H Isran Noor, Plt Sekdaprov Kaltim Muhammad Sa’bani, asisten, kepala dinas dan biro dilingkup Pemprov Kaltim serta direktur RSUD provinsi, kabupaten dan kota.(humasprovkaltim)

Waspada Puncak Covid-19

Samarinda — Dalam upaya memutus rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Kaltim, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi meminta seluruh lapisan masyarakat memperketat social distancing atau sebisa mungkin berdiam diri di rumah, menjauh dari keramaian, dan tidak bepergian apabila memang tidak diperlukan.

“Social distancing yang secara harfiah berarti menjaga jarak dari kehidupan sosial. Pola ini akan memperlambat bahkan bisa memutus penyebaran virus corona,” kata Hadi Mulyadi usai mengikuti video conference (Vidcon) dengan DPRD Kaltim di Ruang Heart Of Borneo Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/4/2020).

Menurut Wagub, penularan terjadi melalui kontaminasi droplet atau percikan air liur pada jarak dekat. Dengan social distancing, maka resiko penularan akan berkurang.

“Sebaliknya, jika seseorang terinfeksi tapi tidak menyadarinya, maka menjauhkan diri dari keramaian dan tidak berinteraksi akan sangat membantu mencegah penyebaran,” jelas Hadi.

Hadi Mulyadi mengatakan kasus corona sangat serius. Masyarakat harus bisa memahami penularannya begitu cepat dan harus dilakukan antisipasi. Bahkan menurut analisis pakar, kasus Covid-19 mengalami puncaknya pada akhir April dan awal Mei. maka social distancing harus lebih ketat dilakukan.

“Kita harus berkomitmen bersama-sama dalam melakukan pencegahan dengan memperketat social distancing. Kebersamaan penanganan, maka Covid 19 bisa lebih cepat selesai di wilayah Kaltim,” ujar Hadi Mulyadi.

Selain social disntacing, lanjut Hadi, hal lebih penting melaksanakan pola hidup bersih dengan cara rajin mencuci tangan, makan makanan yang bergizi dan seimbang, minum vitamin C dan E serta rajin berolahraga.

“Dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat mampu menjaga tubuh kita selalu memiliki stamina yang baik sehingga imunitas tubuh akan semakin kuat,” ungkap Hadi.(humasprovkaltim)

Dianjurkan Menggunakan Masker

Samarinda — Pemprov Kaltim menyampaikan keprihatinan karena sampai hari ini, Senin, 6 April 2020 jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan, baik untuk secara nasional maupun di Kalimantan Timur. Demikian dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi M Ishak saat memberikan keterangan pers secara daring kepada media massa di Kaltim.

“Kita dianjurkan dan sesuai rekomendasi dari WHO kepada pemerintah Indonesia untuk menggunakan masker bagi mereka yang berada diluar rumah. Tidak terkecuali bagi siapapun,” ucap Andi M Ishak.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini mengungkapkan masker yang digunakan adalah masker non medis atau masker kain. Ada tiga jenis masker, yaitu dua jenis yang digunakan untuk tenaga medis, yakni masker N95 dan masker bedah. Sedangkan satu jenis lainnya adalah masker kain.

Andi juga mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota beserta jajarannya agar secara rutin menyemprotkan disinfektan ke tempat-tempat yang terkontaminasi virus corona.

“Disinfektan ini khusus dipermukaan benda mati, jadi tidak dianjurkan pada permukaan tubuh atau mengenai langsung manusia. Karena bisa terjadi iritasi pada kulit jika terkena langsung cairan disinfektan,” jelasnya.

Selain itu, terkait penerapan PSSB (Pembatasan Sosial Skala Besar) maka Pemprov Kaltim mendorong kabupaten/kota untuk menyiapkan tempat karantina bagi mereka (pendatang) yang masuk ke Kaltim.

“Tetaplah menjaga jarak saat berkomunikasi dan bersosialisasi, kurangi kegiatan diluar rumah jika tidak terlalu pentingn, sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, konsumsi makanan yang sehat serta vitamin.

Kondisi terakhir perkembangan penyebaran Covid-19 di Benua Etam per Senin, 06 April 2020, total jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) sebanyak 4.631 orang, dengan rincian selesai pemantauan 2.238 orang dan dalam proses pemantauan 2.393 orang. Untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) total jumlahnya 228 orang, dengan rincian hasil negatif 137 orang, terkonfirmasi positif 31 orang, menunggu hasil laboratorium 60 orang dan meninggal dunia 1 orang. (humasprovkaltim).

Vidcon RDP Covid Kaltim

Samarinda — Gubernur Kaltim Isran Noor mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) agenda Upaya Kaltim menghadapi Penyebaran Covid-19 di Kalimantan Timur di Ruang Heart Of Borneo Kantor Gubernur Kaltim, Senin 6 April 2020.

Hadir mendampingi, Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi dan Plt Sekdaprov Kaltim HM Sa’bani, Asisten Administrasi Umum HS Fathul Halim dan Asisten Perekonomian dan Adbang Abu Helmi, Kepala BPKAD Sa’aduddin dan Plt BPBD Nazrin.

Rapat melalui aplikasi zoom cloud meeting dipimpin Ketua DPRD Kaltim H Makmur HAPK didampingi Wakil Ketua Sigit Wibowo dan Muhammad Samsun, Ketua Komisi IV Rusman Yaqub serta Sekwan M Ramadhan.

Mengawali penjelasannya, Gubernur Isran Noor mengatakan adanya perubahan struktur Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 didaerah. “Tadinya Sekretaris Daerah selaku pimpinan. Namun, setelah adanya instruksi Mendagri maka kepala daerah baik gubernur, bupati maupun walikota menjadi ketua gugus tugas dan anggotanya tetap,” jelasnya.

Selain itu, alokasi anggaran penanganan Covid 19 total diperlukan/disiapkan untuk refocusing dan belanja tidak terduga sebesar Rp388,281 miliar. “Dana ini kita gunakan dalam beberapa tahap. Dana yang sudah dialokasikan ke lima SKPD senilai Rp36,669 miliar. Saya mohon persetujuan Ketua dan anggota DPRD untuk refocusing dari APBD ini agar segera dilaksanakan pengadaan terkait virus corona di daerah,” ungkap Isran Noor.

Dana tahap satu diakui Gubernur, digunakan untuk pengadaan alat kesehatan, APD, konsumsi dan vitamin tenaga medis, operasional kesekretariatan Gugus Tugas Covid 19 Kaltim. “Refocusing tahap dua Rp351,612 miliar dari rasionalisasi 30 persen perjalanan dinas dan pemotongan hibah,” sebutnya.

Sehubungan hal tersebut, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK sangat mengapresiasi komitmen Gubernur Isran Noor beserta seluruh jajaran Pemprov Kaltim. “Segera kita agendakan untuk pembahasannya agar secepatnya disetujui,” ujarnya.

Rapat live video conference diikuti Plt Kepala Dinkes Andi Muhammad Ishak dan seluruh kepala/direktur RSUD provinsi maupun kabupaten dan kota rujukan penanganan Covid 19 se Kaltim. (humasprovkaltim)

Rapid Test Sudah Digunakan Rumah Sakit dan Dinkes

Samarinda — Rapid test bantuan pemerintah pusat kepada Kalimantan Timur selain telah terdistribusi habis ke masing-masing rumah sakit rujukan virus corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid 19). Juga telah dimanfaatkan rumah sakit.

“Sudah semua (distribusi Rapid test). Tapi laporan penggunaan baru sebagian yang kami terima,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim H Andi Muhammad Ishak via WhatsApp, Ahad (5/4/2020).

Menurut Andi, Rapid test merupakan salah satu alat kesehatan yang digunakan petugas kesehatan terkait metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, terutama mendeteksi paparan vorus corona pada seseorang.

Adapun 2.400 Rapid test yang dibagikan dari bantuan pusat terdiri Dinkes Samarinda terima 240 unit (dipakai 80 unit), RSUD IA Moeis 20 (dipakai tiga), RSUD AWS Samarinda 200. Dinskes Balikpapan 450 (dipakai 111), RSUD Beriman 50 (dipakai 37), RSUD Kanujoso Djatiwibowo  200 (dipakai 35).

Dinkes Berau terima 40 dan RSUD Abdul Rivai Berau 80 (dipakai 22). Dinkes Kutai Kartanegara 220, RSUD AM Parikesit 40 (dipakai 24), RSUD Samboja 20 (dipakai 19). Dinkes Bontang 34 (dipakai 34), RSUD Taman Husada Bontang 46 (dipakai 41).

Dinkes Kutai Timur 100 dan RSUD Kudungga Sangatta 100 (dipakai 9). Dinkes Paser 100, Dinkes Penajam Paser Utara 90 dan RSUD Ratu Aji Putri Botung terima 30 (dipakai 10). Dinkes Kutai Barat 160 dan Dinkes Mahakam Ulu 60 serta Dinkes Provinsi Kaltim 120.

“Dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten dan kota menerima Rapid test. Selain untuk petugas Dinkes, juga cadangan apabila rumah sakit kehabisan dan memerlukannya, maka segera disitribusikan. Termasuk puskesmas jika memerlukan dalam penanganan virus corona,” jelas Andi Ishak.(humasprovkaltim)

Putus Rantai Corona. Lakukan Dengan Disiplin dan Konsisten

Samarinda — Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak menekankan pentingnya semua pihak untuk bersama-sama agar tidak mengalami penularan virus corona atau Coronavirus Disease (Covid-19).

Hal itu dapat dilakukan dengan memperketat physical distancing atau menjaga jarak antar sesama dan selalu mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

“Kita harus maksimalkan physical distancing dan pola hidup sehat dengan selalu mencuci tangan. Lakukan itu dengan disiplin dan konsisten guna memutuskan rantai penularan Covid-19 diantara kita,” tegas Andi Ishak.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan ini juga menyampaikan agar masyarakat jangan terlalu banyak keluar rumah jika tidak terlalu penting. Selain menjaga diri sendiri, juga menjaga keluarga dari rantai penyebaran virus corona.

“Apalagi pemerintah sudah memberlakukan pembatasan sosial skala besar (PSSB). Itu artinya penerapan social atau physical distancing dilakukan lebih tegas, lebih disiplin dan lebih efektif lagi,” ujar Andi.

Andi berharap penyebaran wabah ini segera berakhir. Untuk itu, dia meminta seluruh komponen masyarakat agar benar-benar melaksanakan imbauan pemerintah agar tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu diluar rumah, menghindari kerumunan, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta mengkonsumsi makanan sehat.

“Mudah-mudahan jumlah penderita masih bisa tertampung dan terlayani dengan baik oleh fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang kami miliki. Semoga wabah ini segera berakhir. Kepada media, sajikan pemberitaan yang baik supaya tidak menimbulkan stigma. Media juga harus seimbang dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” pesannya.

Terkait perkembangan kondisi terkini Covid-19 di Kaltim per Jumat, 3 April 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) adalah 4.088 orang, dengan rincian selesai pemantauan 1.422 orang dan masih proses pemantauan 2.666 orang.

Sementara, pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya 213 orang, dengan rincian terkonfirmasi negatif 121 orang, terkonfirmasi positif 22 orang, menunggu hasil laboratorium Kementerian Kesehatan 70 orang dan meninggal satu orang. (humasprovkaltim)

SP2020 Diperpanjang

Samarinda — Badan Pusat Statistik (BPS) memperpanjang waktu pengisian Sensus Penduduk 2020 (SP2020) mulai 31 Maret sampai dengan 29 Mei 2020 yang dilakukan secara online. Seharusnya, waktu pengisian sensus penduduk 2020 secara online berakhir Selasa, 31 Maret 2020 ini. Kepala BPS Provinsi Kaltim Anggoro Dwithjahyono berharap dengan dilakukan perpanjangan maka lebih banyak lagi masyarakat yang merespon Sensus Penduduk 2020.

“Jadi, mulai hari ini diperpanjang hingga Mei 2020. Semoga semakin banyak masyarakat yang melakukan sensus online, terutama di Kaltim,” kata Anggoro Dwithjahyono di Samarinda, Selasa (31/3/2020).

Berdasarkan catatan BPS, hingga per 31 Maret 2020, masyarakat yang sudah merespon melakukan sensus penduduk secara online se Indonesia sudah mencapai 32,4 juta orang.

Sedangkan per 30 Maret 2020 di Kaltim, yang merespon jumlah perkepala keluarga sebanyak 78.191 dan jumlah pendududuk yang merespon mencapai 294.288 jiwa. Mengenai respon per 31 Maret 2020 masih dalam proses.

“Kita harap masyarakat bisa lebih merespon via online ini. Apalagi sekarang kondisi negara sedang dilanda wabah Covid-19,” ucapnya.

Perpanjangan masa tersebut, sejalan dengan pernyataan resmi pemerintah untuk melakukan pembatasan kegiatan di luar rumah dan tatap muka. Karena itu, BPS melakukan penyesuaian pelaksanaan Sensus Penduduk Online sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. (humasprovkaltim)

Didukung Secara Serius

Samarinda — Pemerintah dengan segala upaya secara optimal dalam mengantisipasi penyebaran virus corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid 19) di daerah.

Diakui Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak bahwa penyebaran Covid-19 cukup masif, terlebih di daerah pandemi.

Karenanya, social distancing ditingkatkan menjadi physical distancing harus benar-benar ditegakkan dan dipahami masyarakat secara baik.

“Hal ini bukan saja menyelamatkan kita yang sehat. Tetapi, bagaimana menjauhkan penularan dari yang sakit lebih meluas di tengah masyarakat,” ujar Andi Ishak saat konferensi pers di Media Center Covid 19 Kaltim, Selasa (31/3/2020).

Saat ini lanjut Andi Ishak, ada lagi istilah yang diberikan kepada pembawa penularan Covid-19 (carrier). Kalau selama ini dikenal orang dalam pemantauan (ODP), sekarang ada disebut orang tanpa gejala (OTG).

“OTG ini lebih berbahaya juga. Sebab, mereka carrier tapi tidak menyadari tertular/terdeteksi sebab tanpa gejala. Karenanya, kami benar-benar meminta kesadaran bagi orang-orang yang dari bepergian. Selain, melaporkan diri juga melakukan isolasi diri secara mandiri,” jelasnya.

Hingga per 31 Maret 2020 terdata orang dalam pemantauan (ODP) ada penambahan 127 kasus, sehingga total 3.224 orang dan selesai pemantauan 982 orang serta dalam proses 2.242 orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) ada penambahan enam orang, sehingga total 175. Kasus negatif baru 36 kasus, total negatif 120 kasus. Terkonfirmasi positif Covid 19 bertambah tiga kasus sehingga total 20 kasus. Masih dalam proses 35 dan meninggal satu orang.(humasprovkaltim)

Perkuat Kerja Sama Dan Solidaritas

Samarinda — Pemprov Kaltim tidak henti-hentinya mengimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid) dengan tetap dirumah, terus melakukan social distancing atau physical distancing, serta menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Saya mengajak para bupati/walikota dan seluruh unit kerja di seluruh Kaltim, baik unit kerja otonom, unit kerja vertikal dan horisontal untuk memperkuat kerja sama dan solidaritas sesama masyarakat Kalimantan Timur dalam rangka mengurangi dan mencegah penyebaran wabah Covid-19 ini,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (31/3/2020).

Hal itu disampaikan Isran Noor pada kesempatan video conference Penyerahan LKPD 2019 Unaudited yang diikuti Kepala BPK RI Perwakilan Kaltim Dadek Nandimar, Walikota Bontang Neni Moerniaeni, Bupati Kutai Kartanegara Eddy Damansyah, Bupati Kutai Barat FX Yapan dan Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh,

Gubernur Isran Noor mengungkapkan dirinya baru saja menandatangani perpanjangan terhadap pembatasan atau isolasi atau karantina wilayah di wilayah Kalimantan Timur, sebagai tindak lanjut perkembangan dan kondisi Benua Etam saat ini serta upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat.

“Pembatasan atau isolasi atau karantina wilayah, anggaplah seperti itu, jangan diterjemahkan sebagai lockdown yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat. Jadi anggaplah ini sebagai karantina atau isolasi terbatas tetapi sangat ketat,” ucap Isran.

Isran Noor juga meminta masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadarannya menghadapi wabah Covid-19. “Hanya dengan kebersamaan kita dan memiliki kesadaran yang penuh kita bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” tambah Isran. (humasprovkaltim).