Perhatian Besar Gubernur Pada Pertisipasi Aktif Perempuan dan Pengembangan KLA

Samarinda – Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Hadi Mulyadi menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2019. Rapat Paripurna ke VII DPRD Kaltim tahun 2020 melalui video conference (Vicon) yang dilaksanakan di Ruang Heart Of Borneo Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (29/4/2020).

Dalam penyampaian LKPJ, Isran Noor dan Hadi Mulyadi bergantian menyampaikan laporan berbagai keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan dari berbagai sektor dalam 5 Misi Kaltim 2019-2023 Berani Untuk Kalimantan Timur Berdaulat.

Pada Visi Pertama, Berdaulat Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, Terutama Perempuan, Pemuda dan Penyandang Disabilitas. Pembangunan dilaksanakan untuk mencapai dua tujuan dan enam sasaran, tujuan yang pertama adalah “Mewujudkan Masyarakat Yang Berkarakter Berahlak Mulia Dan Berdaya Saing” dan tujuan yang kedua yaitu “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat” dengan enam sasaran. Salah satunya adalah Meningkatnya Partisipasi Aktif Perempuan Dalam Pembangunan.

“Capaian dalam meningkatkan partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan dapat dilihat dari angka Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) yang telah mencapai 57,53% meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 56,64% dan telah melebihi target yang ditetapkan yaitu 56,70%,” ujarnya.

Begitu pula dengan peningkatan daya saing tenaga kerja yang ditunjukan dengan capaian persentase penempatan tenaga kerja yang mencapai hingga 96,40% dan melebihi target 80%.

Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya pencapaian Prioritas Pembangunan antara lain Peningkatan kewirausahaan perempuan dalam rangka keterampilan berwirausaha kepada 70 orang perempuan. Pelaksanaan program keluarga harapan kepada 50 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui bantuan sosial. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma sebanyak 330 orang. Peningkatan keterampilan pencari kerja melalui pendidikan dan pelatihan kepada 482 orang. Peningkatan profesionalisme instruktur pelatihan sebanyak 60 orang. Pengadaan darana dan prasarana peralatan gendung kantor pelatihan sebanyak 2 unit.

Selanjutnya capaian dalam peningkatan taraf pendidikan masyarakat telah menunjukkan hasil yang cukup baik dilihat dari angka rata-rata lama sekolah yang mencapai 9,48% dari target sebesar 9,40% dan harapan lama sekolah yang mencapai 13,67 tahun. Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya pencapaian Prioritas Pembangunan. Salah satunya Penetapan advokasi pengembangan menuju kota layak anak di seluruh Kabupaten/Kota se Kaltim.

Gubernur juga menyampaikan capaian keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan masing-masing perangkat daerah. Seperti keberhasilan di sektor peningkatan kesehatan, perikanan, pertanian, perkebunan, lingkungan hidup, peningkatan perekonomian, penanaman modal dan pembangunan infrastruktur.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kaltim juga melaporkan secara ringkas kondisi makro perkembangan sosial ekonomi Kaltim serta subtansi dari rancangan Peraturan Daerah tentang pelaksanaan APBD Kaltim tahun 2019.

Rapat Paripurna ke VII tahun 2020 dipimpin Ketua DPRD Kaltim H Makmur HAPK, diikuti Wakil Ketua, Sekwan dan 33 anggota DPRD Kaltim, Plt Sekprov Kaltim, para asisten, kepala biro dan.pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim. Kapolda Kaltim, Kodam VI Mulawarman, Kejati Kaltim, Ketua Pengadilan Tinggi Kaltim, Korem 091/ASN.(dkp3akaltim/rdg).

Musrenbang Virtual

Samarinda — Gubernur Kaltim Isran Noor secara khusus memimpin sekaligus membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kaltim Tahun 2020 di Ruang Heart Of Borneo Lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Selasa (28/4/ 2020).

Musrenbang virtual dalam rangka rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Provinsi Kaltim Tahun 2021 bertema Menumbuhkan Industri Hilir yang Mendukung Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Kawasan dihadiri Plt Sekdaprov Kaltim HM Sa’bani, Asisten Administrasi Umum HS Fathul Halim dan Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Abu Helmi, Kepala Bappeda Kaltim Iman Hidayat, Kepala BPKAD HM Sa’aduddin, kepala biro dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim.

Berkenaan dengan proses finalisasi RKPD Kalimantan Timur Tahun 2021, Gubernur meminta agar dilakukan antisipasi pelemahan ekonomi global, nasional dan lokal akibat Pandemi Covid 19 yang dialami saat ini.

“Program dan kegiatan diarahkan pada pemulihan ekonomi dan sosial agar mendapatkan perhatian khusus, dengan mengedepankan sinergitas pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota,” kata Isran.

Gubernur mengharapkan agar pokok-pokok pikiran yang telah disampaikan DPRD Kaltim dapat disinkronkan dengan usulan program pembangunan kabupaten/kota yang telah dihimpun berdasarkan Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten/Kota.

“Saya meminta agar koordinasi dan sinergitas semakin ditingkatkan, baik dengan pemerintah pusat, antar perangkat daerah di provinsi maupun kabupaten kota. Kemajuan teknologi dan informasi harus kita gunakan untuk mempercepat koordinasi dan meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan di Kaltim,” harap Isran Noor.

Musrenbang via vicon menghadirkan narasumber Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas diikuti Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK beserta anggota, anggota DPR RI Dapil Kaltim Dr Awang Faroek Ishak, jajaran Forkopimda, bupati/walikota se-Kaltim, pimpinan instansi vertikal, perguruan tinggi, dan swasta.(humasprovkaltim)

Webinar Pelopor dan Pelapor Ungkap Enam Tips Agar Anak Tidak Stres Belajar di Rumah

Jakarta — Kondisi stres yang dialami anak saat menjalani program Belajar di Rumah (BdR) adalah hal yang normal terjadi. Hal tersebut diungkapkan oleh Penasihat Pendidikan dalam Situasi Darurat, Marni Silalahi dalam kegiatan web seminar atau seminar online (webinar) Pelopor dan Pelapor (2P) Pencegahan Penyebaran COVID – 19 sesi 2 yang mengangkat tema Gembira Belajar dari Rumah. Webinar ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melalui video conference (19/4/2020).

“Stres saat menghadapi bencana, termasuk saat wabah COVID-19 dapat menimpa siapa saja, baik orang dewasa atau anak-anak. Anak dapat merasa stres karena ia tidak tahu berapa lama dampak dari bencana tersebut akan berlangsung, sehingga ia terjebak dalam perasaan ketakutan ataupun ketidakpastian,” ungkap Marni di hadapan ratusan peserta anak dari berbagai daerah.

Marni mengungkapkan beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan oleh anak agar tetap bergembira selama BdR:

  1.  Mengelola stress. Beberapa reaksi umum dari stres yakni perubahan pola tidur, kemarahan, ketakutan, atau bahkan menarik diri. Disarankan agar anak dapat bersabar dan melakukan kegiatan yang membawa suasana menjadi lebih santai. Seperti bernyanyi, bermain, menari, atau bernafas perlahan.
  2.  Merawat diri sendiri. Kesejahteraan anak perlu diperhatikan selama menghadapi kondisi bencana. Jika anak sehat, tetap tenang, dan lebih rileks, anak akan mampu mengatasi situasi sulit
  3.  Terus belajar. Bagaimanapun juga, tugas seorang pelajar adalah belajar, di manapun mereka berada. Dengan terus belajar, anak dapat lebih merasa positif dan lebih siap untuk kembali ke sekolah saat sekolah dibuka.
  4.  Jadikan hari-hari terstruktur. Membuat rutinitas harian akan memudahkan anak untuk membagi waktunya antara belajar, istirahat, ibadah, olahraga, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan di dalam rumah.
  5.  Buat belajar menjadi sederhana. Caranya adalah dengan tidak banyak memberikan tekanan pada diri sendiri untuk mengikuti sumber belajar yang ada.
  6.   Jika memungkinkan, anak juga dapat belajar dari anak selama di rumah. Misalnya belajar pada kakak/adik/saudara yang dapat membantu menjelaskan pelajaran sulit yang diterima.

Webinar 2P Pencegahan Penyebaran COVID-19 dilaksanakan secara rutin setiap akhir pekan selama masa tanggap darurat COVID-19 berlangsung, yakni mulai awal April hingga akhir Mei. Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA, Lenny N. Rosalin berterima kasih kepada Save The Children yang telah bekerjasama dengan Kemen PPPA dalam menyelenggarakan kegiatan Webinar 2P tersebut.

“Webinar 2P kali ini tidak hanya istimewa karena kita bekerjasama dengan Save The Children, tetapi juga karena kali ini panitia berupaya hadir lebih inklusif dengan menghadirkan Juru Bahasa Isyarat yang akan memudahkan anak yang berkebutuhan khusus dalam mengikuti pembelajaran. Semoga ilmu yang didapatkan teman-teman dalam Webinar ini tidak hanya berhenti di kalian, tapi juga dapat terus disampaikan pada anak-anak yang lain di lingkungan terdekatnya masing-masing,” tutur Lenny.

 

Belajar dari Rumah, Momen Penting Penguatan Relasi Anak dan Orangtua

Jakarta – Situasi pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) menyebabkan anak-anak dan sebagian besar orang tua menghabiskan waktu di rumah. Dalam kurun waktu tersebut, keberadaan anak dan orangtua di rumah berdampak pada pola rutinitas mereka.

“Sebagian besar orang tua bekerja dari rumah dan anak menjalani pembelajaran jarak jauh. Perubahan pola hidup ini menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga membuka webinar atau seminar online dengan tema How to manage School-From-Home for Mom in Covid-19 Pandemic pada Selasa (21/04).

Menteri Bintang menegaskan, anak memiliki hak untuk mendapatkan pengasuhan yang berkualitas. Meski menghadapi tantangan terutama dalam pola asuh dan proses belajar pada anak, ada berbagai aspek positif yang diperoleh jika belajar dari rumah (BdR) dijalani dengan sabar, kreatif, dan menyenangkan.

“Penting disadari orangtua bahwa momen kebersamaan ini jadi proses berharga untuk menguatkan kembali relasi orangtua dengan anak. Menguatkan komunikasi dengan anak secara terbuka, menjadi pendengar yang baik, melatih anak keterampilan dasar mengurus diri dan pekerjaan rumah sehari-hari, serta mendampingi anak-anak dalam pelaksanaan BdR,” jelas Menteri Bintang.

Menteri Bintang juga mengajak keluarga Indonesia berperan dalam membangun sistem BdR yang menyenangkan bagi orangtua dan anak. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya, mengatur jadwal dan suasana kondusif antara orangtua dengan anak termasuk pembagian peran antara ayah dan ibu, membuat sistem BdR semenarik mungkin misalnya bermain dan bernyanyi bersama sebelum kegiatan belajar dimulai atau memberikan hadiah, serta memastikan anak tetap dapat berinteraksi dengan teman-temannya dengan menerapkan physical distancing atau jaga jarak fisik.

“Teladan sikap orangtua sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak. Anak-anak akan melakukan imitasi atau meniru dari lingkungan terdekatnya. Oleh karena itu, peran orangtua, termasuk pembagian tugas yang setara antara ayah dan ibu sangat penting bagi tumbuh kembang mereka,” ujar Menteri Bintang.

Dalam webinar, Dr. Nur Afny dosen Universitas Tenri Abeng juga membagikan beberapa tips dalam mendampingi anak belajar di rumah. “Love your kids atau cintai anak kita. Orangtua juga perlu belajar komunikasi yang efektif dengan anak, memahami fase dan gaya belajar anak sehingga bisa menerapkan metode ajar yang tepat, serta memahami kesiapan belajar anak,” terang Nur Afny.

Berlangsung selama 2 jam 30 menit, seminar online yang diselenggarakan oleh Women in Engineering (WIE) IEEE Indonesia diikuti oleh 12 Doktor Teknik Elektro Perempuan Indonesia sebagai pemateri dan masyarakat dari berbagai kalangan. Seminar ini diselenggarakan sebagai upaya bersama untuk mencari solusi bagi ibu-ibu Indonesia yang saat ini mengahadapi tantangan dalam memberikan pendidikan terbaik bagi anak di rumah.

Menteri Bintang : Kartini-Kartini Indonesia Harus Bangkit Hadapi Covid-19

Jakarta – Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, perempuan tidak hanya terancam dari sisi ekonomi yaitu kehilangan pekerjaan, perempuan juga rentan mengalami berbagai permasalahan, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), terhambatnya layanan kesehatan reproduksi, menanggung beban ganda dalam mendampingi anak belajar di rumah, sekaligus memastikan pangan keluarga tercukupi agar terus hidup.

“Momen peringatan Hari Kartini ini akan sangat tepat, jika kita sebagai kaum perempuan ikut berperan menjadi solusi dalam penanganan pandemi Covid-19. Saya mengajak para perempuan hebat yang aktif menyuarakan hak perempuan dan anak di sini, untuk mendukung sekaligus mengawal berbagai kebijakan pemerintah dalam penanganan masalah perempuan dan anak saat pandemi ini,” ungkap Menteri Bintang Puspayoga saat mengikuti Virtual Talkshow Bincang Bintang : Kartini-Kartini Melawan Covid-19 bersama 150 perwakilan perempuan akar rumput, sekolah perempuan dan aktivis dari organisasi perempuan.

Selain itu, Menteri Bintang menegaskan pentingnya pengumpulan data terpilah terkait jumlah perempuan dan anak yang terdampak covid-19. “Data merupakan hal yang sangat penting, kami membutuhkan bantuan teman-teman untuk mengumpulkan data terpilah dan mendiskusikannya bersama, hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi bantuan spesifik yang akan disalurkan agar tepat sasaran sekaligus menyusun kebijakan dan pedoman bagi Kemen PPPA dalam menindaklanjuti penanganan covid-19,” jelas Menteri Bintang.

Saat ini, Kemen PPPA telah menginisiasi dan akan memberikan bantuan serta pendampingan bagi kelompok rentan yang terdampak Covid-19, baik perempuan, anak, anak disabilitas, dan perempuan lansia. “Bantuan tersebut akan diberikan sesuai hasil identifikasi sasarannya dan kebutuhan masing-masing anggota keluarga, seperti susu bagi balita, pampers bagi anak, pampers bagi lansia, pembalut bagi perempuan atau remaja perempuan, vitamin, makanan dengan gizi seimbang, sabun, dan lain-lain,” tambah Menteri Bintang.

DKI Jakarta akan menjadi Provinsi pertama sebagai pilot project dalam pemberian bantuan tersebut. Jika program penyaluran bantuan tersebut berhasil, Menteri Bintang berharap tidak hanya Kemen PPPA, tapi juga seluruh Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GT PP Covid-19) dapat ikut serta melaksanakannya.

Lebih lanjut, Menteri Bintang juga mengajak para perempuan untuk ikut mengawal proses pemanfaatan dana desa di akar rumput, serta proses penyaluran bantuan tunai yang tepat sasaran, yaitu bagi keluarga miskin, masyarakat yang belum mendapatkan program keluarga harapan (PKH), dan memiliki keluarga sakit yang menahun.

 

“Saat masa pandemi ini, banyak perempuan ibu rumah tangga yang harus menanggung beban ganda. Mereka harus mendampingi anak dalam menyelesaikan tugas selama belajar di rumah, hingga terbebani membengkaknya biaya pembelian kuota internet. Menindaklanjuti hal ini, kami telah berkoordinasi dengan para orangtua, fasilitator forum anak terkait permasalahan tersebut,” ungkap Menteri Bintang.

Menteri Bintang menuturkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah merespon masalah ini dengan bekerjasama bersama TVRI menayangkan program belajar di rumah bagi anak. Terkait membengkaknya biaya kuota internet, Menteri Nadiem sudah merevisi dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk dialihkan sebagai biaya pembelian kuota internet bagi orangtua siswa.

“Apresiasi saya sampaikan bagi Kartini-Kartini yang telah menyuarakan masalah perempuan dan anak di akar rumput selama masa pandemi Covid-19. Hari ini, tepat peringatan Hari Kartini, teman-teman telah menunjukkan semangat Kartini dalam mengimplementasikan solusi sekaligus mengawal apa yang sudah pemerintah lakukan untuk menangani pandemi ini. Mari bergandengan tangan membangun kekuatan, bersatu melakukan suatu hal, untuk bisa berbuat maksimal bagi bangsa ini. Jadilah perempuan yang tidak hanya menjadi penikmat pembangunan, tapi ikut berperan dalam pembangunan itu sendiri,” pungkas Menteri Bintang.

Masyarakat Harus Jujur

Samarinda — Kasus positif Covid-19 semakin banyak ditemukan. Untuk itu, seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 diharapkan tidak menutupi status kesehatannya, terutama kepada petugas kesehatan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya risiko penularan.

Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A Kaltim Halda Arsyad mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh ada beberapa masyarakat yang melakukan perjalanan luar kota, tetapi ketika kembali ke Kaltim tidak melaporkan dirinya dan tidak melakukan karantina mandiri.

Sehingga masyarakat diminta jujur kepada petugas kesehatan, baik terkait riwayat perjalanan, gejala, maupun tanda yang dirasakan setidaknya selama 14 hari terakhir.

“Seperti pasien yang datang berobat, tetapi tidak mengungkapkan punya riwayat perjalanan dari wilayah zona merah,” ujarnya saat di hubungi via telepon usia Rakor Pokja Berjarak, Selasa (21/4/2020).

Hal tersebut, menurut Halda, sangat disesalkan. Karena ketidakjujuran itu, dapat berdampak penularan pada petugas kesehatan.

Ia meminta masyarakat terbuka dan jujur di tengah darurat penanganan pandemi Covid-19 seperti yang terjadi sekarang ini. Menurut dia, saat ini yang paling berbahaya dalam upaya penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 justru adalah kelompok orang tanpa gejala (OTG).

Mereka tidak memiliki gejala apa pun, tetapi ternyata telah terinfeksi Covid-19. “Maka, orang-orang ini harus jujur saat melakukan pemeriksaan medis atau saat mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.

Dengan begitu, yang bersangkutan akan mendapatkan penanganan kesehatan yang semestinya. Masyarakat tidak perlu takut kalau memang dinyatakan OTG dan dalam kondisi sehat. Mereka hanya akan dikarantina di rumah dan diawasi oleh tenaga medis.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan jika terpaksa keluar rumah maka menggunakan masker. (dkp3akaltim/rdg)

Kekuatan Masyarakat Memutus Corona

Samarinda — Upaya pencegahan untuk memutus rantai penyebaran virus corona (Covid 19) ada pada masyarakat dengan komitmen dan disiplin serta kepatuhan untuk terus melaksanakan apa yang dianjurkan pemerintah.

“Kekuatan itu ada pada masyarakat, sehingga mampu memutus rantai penyebaran Covid 19,” Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak pada video conference Penyebaran Covid-19 di Kaltim, Selasa, 14 April 2020.

Kekuatan itu lanjutnya, tergambar dari tekad masyarakat selalu menjaga diri menjaga sesama daripada Covid, caranya tetap melaksanakan social distancing, selalu berada dirumah namun tetap produktif. Kalau terpaksa harus bertemu orang lain tetap jaga jarak.

“Jangan berjabat tangan, jangan berpelukan dan tidak melakukan aktifitas lainnya, terlebih melakukan kontak fisik (interaksi) dengan orang lain,” ucapnya.

Selain itu, menghindari transportasi publik yang tidak perlu, kalaupun harus menggunakan maka jangan di waktu-waktu sibuk (padat banyak orang) ketika bepergian/aktifitas di luar rumah.

“Jangan berkumpul secara massal, terutama dihindari kerumunan di tempat umum,” ujar Andi.

Andi berharap tidak bepergian keluar kota, khususnya ke daerah yang sudah jelas dan ditetapkan merupakan wilayah pandemi atau telah terjadi transmisi lokal, termasuk mudik pulang kampung.

Menerapkan pola hidup sehat, cuci tangan pakai sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol/hand sanitazer.

Tutup mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atau tissu (langsung buang ke tempat sampah).

Selanjutnya paling penting adalah menggunakan masker, terutama saat berada diluar rumah dan kerumunan banyak orang. Penggunaan masker ini merupakan bagian strategi yang konprehensif dalam mencegah tertular.

“Jangan saat memakai masker kita merasa aman, karena masker menjadi bagian melindungi diri. Namun tetap jaga jarak saat bertemu orang lain, social distancing,” harap Andi.

Sementara perkembangan terakhir Covid 19 di Kaltim per 14 April 2020, Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada penambahan 84 orang, sehingga total 5.508 orang, selesai pemantauan 138 orang (total selesai 4.016 orang), masih dalam pemantauan 4.492 orang.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada tambahan 7 orang (total 276 orang). ?asus negatif dan terkonfirmasi positif tidak ada penambahan, sehingga negatif tetap 148 kasus dan positif 35 kasua serta dalam proses 93 orang, sembuh enam orang dan meninggal dunia satu orang.(humasprovkaltim)

Terkonfirmasi Positif Didominasi Laki- Laki

Samarinda — Pasien terkonfirmasi positif virus corona (Covid 19l di Kalimantan Timur dari 35 kasus sebagian besar didominasi laki-laki atau sekitar 60 persen dan sisanya (40 persen) pada kelompok wanita.

Angka tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak pada video conference Penyebaran Covid-19 di Kaltim, Selasa, 14 April 2020.

Selain itu, sebagian besar kasus yang terjadi atau 89 persen berkaitan dengan import case (kasus dari luar Kaltim) dan sekitar empat kasus (11 persen) lokal.

“Kasus import ini terjadi infeksi akibat adanya kegiatan pertemuan atau aktifitas melibatkan banyak orang. Sedangkan kasus lokal akibat kontak erat  dengan yang bersangkutan (terkonfirmasi Covid 19),” jelas Andi Ishak.

Lebih lanjut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini menyebutkan dalam kasus terkonfirmasi terdapat enam orang dalam usia rentan (55 tahun), sehingga terkonfirmasi lambat sembuh sebab ditambah penyakit bawaan yang tidak menular namun memberatkan kondisi pasien.

“Rata-rata kondisi terkonfirmasi stabil. Tidak ada keluhan dan menunjukkan kearah yang membaik bahkan pulih kesehatannya. Kami terus melakukan upaya penyembuhan bagi terkonfirmasi,” ungkap Andi.

Andi mengakui bebarapa tahapan harus dilalui seorang terkonfirmasi. Seperti dua kali berturut-turut dinyatakan hasil negatif setelah dilakukan pemeriksaan rutin.

“Sesuai protokol penanganan Covid 19, dinyatakan sembuh apabila dua kali berturut-turut negatif hasil pemeriksaan,” ujar Andi.

Sementara perkembangan terakhir Covid 19 di Kaltim per 14 April 2020, Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada penambahan 84 orang, sehingga total 5.508 orang, selesai pemantauan 138 orang (total selesai 4.016 orang), masih dalam pemantauan 4.492 orang.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada tambahan 7 orang (total 276 orang). ?asus negatif dan terkonfirmasi positif tidak ada penambahan, sehingga negatif tetap 148 dan positif 35 serta dalam proses 93 orang, sembuh enam orang dan meninggal dunia satu orang. (humasprovkaltim)

Selalu Jaga Kesehatan Diri

Samarinda — Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak menyampaikan kondisi secara nasional maupun di daerah masih terjadi peningkatan sebaran kasus Covid-19. Untuk itu diperlukan komitmen dan kesepakatan bersama bagaimana senantiasa selalu menjaga diri, khususnya kesehatan.

Andi menyebut perlu disiplin kuat untuk pelaksanaan physical distancing atau menjaga jarak. Terapkan bekerja dari rumah, belajar dirumah dan beribadah dirumah.

Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik, terutama sebelum memegang atau menyentuh daerah wajah (mulut, mata, hidung).

“Wajib menggunakan masker ketika beraktifitas diluar rumah karena sangat penting untuk mencegah penularan. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta vitamin C yang cukup. Partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan terutama untuk melaksanakan imbauan atau anjuran dari pemerintah,” ucap Andi.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan ini meminta masyarakat untuk sebisa mungkin mengurangi resiko untuk terpapar virus ini. Karena pemerintah terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi penyebaran Covid-19, hingga upaya para tenaga medis memberikan perawatan bagi masyarakat yang terpapar agar segera sembuh.

“Masyarakat harus tetap waspada dan jangan panik. Khususnya dalam masa-masa sekarang ini. Tetaplah mengakses sumber informasi yang resmi dari pemerintah. Jangan sampai stress, karena itu akan mempengaruhi imun tubuh yang sangat berperan penting dalam melawan penyebaran virus ini,” pesan Andi.

Kondisi perkembangan terakhir penyebaran Covid-19 di Kaltim hingga Jumat 10 April 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 5.196 orang, terdiri dari 3.170 orang selesai pemantauan dan 2.026 orang dalam proses pemantauan.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 254 orang, dengan rincian hasil negatif 148 orang, terkonfirmasi positif 35 orang dan masih proses menunggu hasil laboratorium 71 orang. Untuk korban sembuh 6 orang dan meninggal dunia satu orang. (humasprovkaltim).

Gubernur Minta ASN Jangan Mudik

Samarinda — Sesuai surat edaran Gubernur Kaltim tertanggal 8 April 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19, maka diminta ASN dan Non ASN dapat melaksanakan surat edaran tersebut. Tak terkecuali tentang Libur Mudik Lebaran.

Karena itu, Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor melalui surat edaran bernomor 065/2431/B.Org,  dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, PNS dan non PNS agar mengajak masyarakat di lingkungan

tempat tinggalnya untuk tidak bepergian ke luar daerah dan/atau kegiatan mudik dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah ataupun kegiatan ke luar daerah lainnya sampai dengan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dinyatakan bersih dari Covid 19.

“Kita berharap ini bisa betul-betul diikuti. Sehingga sama-sama menjaga. Saya minta ASN jangan dulu mudik dan ingatkan warga lainnya,” kata Isran Noor di Samarinda, Rabu (8/4/2020).

Selain itu, Isran juga mengajak masyarakat maupun ASN selalu menggunakan masker ketika berada atau berkegiatan di luar rumah tanpa kecuali.

Menjaga jarak aman ketika melakukan komunikasi antar individu (social/physical distancing).

“Selanjutnya, kami minta ASN secara sukarela bergotong royong membantu meringankan beban masyarakat  yang lebih membutuhkan di sekitar tempat tinggalnya,” pesannya.

Isran juga mengingatkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Caranya rajin mencuci tangan dengan sabun.(humasprovkaltim)