Soraya : Tingkatkan Peran Perempuan Pada Era Digital Ekonomi Untuk Menyongsong IKN

Samarinda — Berbagai data, indeks, dan hasil penelitian, menunjukkan bahwa mendorong partisipasi aktif perempuan dalam ekonomi akan mampu menaikkan pendapatan negara secara signifikan. Perempuan yang berdaya khususnya di bidang ekonomi menunjukkan, bahwa eksistensi perempuan tidak hanya berpengaruh pada ketahanan keluarga tapi juga bagi kekuatan bangsa.

Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita mengatakan, pihaknya mencoba menjembatani kepentingan para perempuan di Kaltim dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui Rapat Koordinasi Perempuan Kaltim Tahun 2022 dengan tema Peningkatan Peran Perempuan Pada Era Digital Ekonomi Untuk Menyongsong IKN, berlangsung di Hotel Aston Samarinda, Kamis (8/12/2022).

Rakor ini bertujuan mendorong perempuan Indonesia ikut andil dalam era revolusi industri 4.0.

“Karena setiap hal dalam aspek kehidupan mengalami digitalisasi termasuk kegiatan ekonomi,” ujar Soraya.

Selain itu, perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam pembangunan. Tidak hanya pembangunan di daerah, tetapi juga pembangunan secara nasional.

“Sehingga dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera.

Ia menjekaskan, 64 juta UMKM di Indonesia menyumbang 99% dari total unit usaha yang ada, berkontribusi 61% total PDB, menyerap 97% tenaga kerja dan menyumbang 60% dari total investasi.

“Artinya lebih dari 50% UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan,” ujarnya.

Pemilik dan pengelola UMKM perempuan cenderung mempekerjakan perempuan lain dalam usahanya, sehingga jumlah perempuan yang terlibat dalam UMKM semakin besar.

UMKM perempuan mengalami dampak yang paling parah dari pandemi, tetapi juga merupakan salah satu pendorong paling penting bagi pemulihan ekonomi dan stabilisasi ekonomi jangka penjang.

Berdasarkan data dari Kemenkop UKM RI, UMKM perempuan 34% merupakan usaha menenagah, 56% usaha kecil dan 52 % usaha mikro.

“Untuk mengurangi kesenjangan gender dalam digital terhadap perempuan, maka perempuan harus mendapatkan kemudahan dalam memperoleh akses TIK, kinerja ekonomi dan memperkecil bias gender melalui edukasi keterampilan dan literasi,” terangn Soraya.

Soraya berharap, adanya kesempatan bagi perempuan untuk memberdayakan diri  khususnya secara ekonomi dan mampu meningkatkan usaha informal menjadi usaha formal bagi perempuan dalam UMKM

Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 orang dari perangkat daerah terkait, instansi vertikal, anggota DPRD Kaltim, Dinas PPPA Kabupaten/Kota se-Kaltim, lembaga/organisasi perempuan Kaltim, tokoh gender/masyarakat Kaltim maupun Perguruan Tinggi Samarinda.

Hadir menjadi nnarasumber Asisten Deputi PUG Bidang Ekonomi Kemen PPPA Eni Widiyanti, Praktisi Anti Korupsi Anto Ikayadi dan Manggala Informatika Ahli Muda Diskominfo Kaltim Noor Fitriantono. (dkp3akaltim/rdg)