Perempuan Punya Peluang Besar Mengisi Pembangunan IKN

Samarinda — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berkomitmen untuk dapat memenuhi dan menjamin adanya kesetaraan gender bagi laki-laki maupun perempuan. Kaum laki-laki dan perempuan memiliki potensi dan kesempatan yang sama untuk berperan mengisi pembangunan dengan keahlian masing-masing.

Terlebih lagi dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara kaum perempuan harus ikut berkontribusi di semua sektor pembangunan.

“Perempuan-perempuan Kaltim harus bisa mengisi disemua sektor pembangunan, ini peluang yang sangat besar,” ungkap Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setda Prov Kaltim, HM Syirajudin dalam arahannya pada Rapat Koordinasi Perempuan Kaltim Tahun 2022 dengan tema Peningkatan Peran Perempuan Pada Era Digital Ekonomi Untuk Menyongsong IKN yang digelar di Hotel Aston Samarinda, Kamis (8/12/2022).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pasrtisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan mencapai 87,64% dari populasi perempuan. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, namun persentasenya masih di bawah TPAK laki-laki sebesar 12,36%. Khususnya di bidang ekonomi, saat ini pemerintah berupaya mendorong perempuan untuk terlibat aktif menjadi bagian roda perekonomian.

Selain itu, di masa pandemi Covid-19 banyak perempuan yang menggeluti usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal tersebut merujuk pada data BPS, dimana pada tahun 2021 terdapat 64,5% total UMKM yang dikelola perempuan dalam skala usaha mikro. Dan UMKM ini memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia, karena sekitar 99% pengusaha mikro memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Syirajudin menambahkan, perempuan saat ini diharapkan bisa membawa ide-ide segar, pemikiran kreatif dan inovatif, serta menjadi pelopor dan pemimpin masa depan yang lebih baik dalam menyongsong era tatanan Ibu Kota Negara (IKN).

Untuk itu, perempuan harus siap bangkit mandiri secara ekonomi dan memanfaatkan momentum, ketika Provinsi Kaltim menjadi Ibu Kota Negara baru, maka perempuan juga dituntut bisa berpartisipasi atau menciptakan lapangan kerja lebih luas lagi di era digitalisasi ini.

“Perempuan jangan tertinggal di era digital, karena banyak sekali sekarang peluang-peluang melalui media sosial,” pintanya.

Ia harap perempuan tidak gagap teknologi di era digital saat ini. Dengan teknologi, perempuan dapat menyampaikan gagasan dan ide lebih cepat. (dkp3akaltim/rdg)