DKP3A Kaltim Perkuat Gugus Tugas TPPO

Samarinda — Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Halda Asyad mengatakan, menurut data informasi kependudukan DKP3A Kaltim bahwa pada semester 1 tahun 2020 jumlah penduduk Kaltim sebanyak 3.661.161 jiwa. Jika dipilah jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.902.410 jiwa dan perempuan sebanyak 1.758.751 jiwa. Berdasarkan bukti empiris, perempuan dan anak adalah kelompok yang paling banyak menjadi korban kekerasan maupun tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Perdagangan anak merupakan suatu hal yang mudah terjadi karena secara fisik dan mental anak masih sangat rentan terhadap berbagai tindak kekerasan.

“Menurut data Simfoni mulai tahun 2018 hingga 2020 kasus TPPO semakin meningkat. Jika dirincikan pada tahun 2018 telah terjadi 5 kasus TPPO yaitu di Kabupaten Kukar 1 kasus, Kutim 2 kasus dan paser 1 kasus,” ujarnya pada kegiatan Penguatan Gugus Tugas TPPO Kaltim, di Ruang Rapat Kartini DKP3A Kaltim, Rabu siang (7/10/2020).

Pada tahun 2019, lanjut Halda, telah terjadi 6 kasus yaitu di Balikpapan 1 kasus, Bontang 4 kasus, dan Samarinda 1 kasus.

“Sementara pada tahun 2020 telah terjadi 8 kasus pencatatan sampai 1 Oktober 2020 yaitu Berau 4 kasus, Balikpapan 1 kasus dan Bontang 3 kasus,” imbuh Halda.

Melihat data-data tersebut, Halda menekankan perlu suatu upaya yaitu penguatan gugus tugas TPPO baik di provinsi dan kabupaten/kota untuk lebih bersinergi dan berkoordinasi antar OPD dan aparat penegak hukum dalam mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan TPPO.

Dalam penanganannya diperlukan langkah konkrit, komprehensif serta keterlibatan seluruh unsur baik pemerintah masyarakat dunia usaha media maupun pemangku kepentingan lainnya

“Oleh sebab itu diperlukan perhatian semua pihak pemangku kepentingan untuk bersama-sama melakukan pencegahan dan penanganan TPPO,” katanya.

Kegiatan ini menyajikan paparan oleh Kabupaten Berau, Bontang, Balikpapan dan Paser yang menangani kasus TPPO tahun 2020 berdasarkan data Simfoni mulai kebijakan yang telah dilakukan hingga kendala dan solusi yang ditempuh. (dkp3akaltim/rdg)

Tingkat Penularan Covid-19 Masih Tinggi

Samarinda — Kasus pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), masih terjadi dan belum mereda. Bahkan, kasus orang yang terjangkit dan dinyatakan positif semakin bertambah, baik di tingkat nasional maupun di Kaltim.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan tingkat penularan Covid-19 di wilayah Kaltim masih terus terjadi dan angkanya juga belum menunjukkan penurunan.

Untuk perkembangan pandemi Covid-19 hari ini, lanjut Andi Muhammad Ishak, ada penambahan 200 kasus yang berasal dari Kubar 8, Kukar 30, Kutim 23, Balikpapan 36 dan Samarinda 84, sehingga total yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 9.763 kasus.

Tingginya yang terkonfirmasi positif juga diikuti kasus yang sembuh yaitu 151 kasus yang berasal Kukar 59 Kutim 19 mahulu 3 phase 3 Balikpapan 39 Bontang 4 Samarinda 24. Sehingga jumlah kasus yang sembuh sebanyak 6.690. Sementara kasus yang meninggal dunia ada penambahan 3 kasus yang berasal dari Kukar 1 dan Samarinda 2, sehingga kasus yang meninggal dunia sebanyak 379 kasus.

Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim sejak merebaknya pandemi sampai sekarang tak henti-hentinya mengimbau agar seluruh rakyat Kaltim dapat melakukan pencegahan secara maksimal dalam penularan dengan jalan taat dan patuh melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

” Masyarakat diharapkan jangan merasa kuat dan sehat sehingga mengabaikan begitu saja apa yang telah anjurkan pemerintah atau protokol kesehatan yaitu memakai.masker yang benar bukan dipakai di dagu, menjaga jarak, rajin mencuci tangan serta menghindari kerumunan orang,” papar Andi Muhammad Ishak kepada Tim Berita Biro Humasprov Kaltim, Selasa (6/10).

Andi menambahkan, jika masyarakat merasa kuat dan mengabaikan anjuran pemerintah tentu dampaknya besar bahkan bisa menyebabkan penularanq bertambah parah hingga angka kematian atau meninggal pun akan tinggi setiap harinya.

Yang perlu dilakukan saat ini lanjut Andi adalah bagaimana bersama-sama ikuti anjuran pemerintah dan ikuti protokol kesehatan. Mulai jauhi berkumpul banyak orang hingga larut malam. Gunakan masker keluar rumah. Rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan handsanitizer.

Jika masyarakat mengabaikan itu semua, maka secara tidak langsung berupaya menularkan virus tersebut kepada sesama. Hal ini, tentu tidak diinginkan.

“Angka perkembangan konfirmasi Covid kita di Kaltim sudah sangat mengkhawatirkan setiap hari diatas 100 lebih setiap hari, Makanya, saat ini mari bersama mencegah penularan dan terus berupaya menjaga kesehatan kita maupun keluarga. Sehingga tak tertular, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” pinta Andi Muhammad Ishak.