Rapid Test Sudah Digunakan Rumah Sakit dan Dinkes

Samarinda — Rapid test bantuan pemerintah pusat kepada Kalimantan Timur selain telah terdistribusi habis ke masing-masing rumah sakit rujukan virus corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid 19). Juga telah dimanfaatkan rumah sakit.

“Sudah semua (distribusi Rapid test). Tapi laporan penggunaan baru sebagian yang kami terima,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim H Andi Muhammad Ishak via WhatsApp, Ahad (5/4/2020).

Menurut Andi, Rapid test merupakan salah satu alat kesehatan yang digunakan petugas kesehatan terkait metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, terutama mendeteksi paparan vorus corona pada seseorang.

Adapun 2.400 Rapid test yang dibagikan dari bantuan pusat terdiri Dinkes Samarinda terima 240 unit (dipakai 80 unit), RSUD IA Moeis 20 (dipakai tiga), RSUD AWS Samarinda 200. Dinskes Balikpapan 450 (dipakai 111), RSUD Beriman 50 (dipakai 37), RSUD Kanujoso Djatiwibowo  200 (dipakai 35).

Dinkes Berau terima 40 dan RSUD Abdul Rivai Berau 80 (dipakai 22). Dinkes Kutai Kartanegara 220, RSUD AM Parikesit 40 (dipakai 24), RSUD Samboja 20 (dipakai 19). Dinkes Bontang 34 (dipakai 34), RSUD Taman Husada Bontang 46 (dipakai 41).

Dinkes Kutai Timur 100 dan RSUD Kudungga Sangatta 100 (dipakai 9). Dinkes Paser 100, Dinkes Penajam Paser Utara 90 dan RSUD Ratu Aji Putri Botung terima 30 (dipakai 10). Dinkes Kutai Barat 160 dan Dinkes Mahakam Ulu 60 serta Dinkes Provinsi Kaltim 120.

“Dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten dan kota menerima Rapid test. Selain untuk petugas Dinkes, juga cadangan apabila rumah sakit kehabisan dan memerlukannya, maka segera disitribusikan. Termasuk puskesmas jika memerlukan dalam penanganan virus corona,” jelas Andi Ishak.(humasprovkaltim)

Putus Rantai Corona. Lakukan Dengan Disiplin dan Konsisten

Samarinda — Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak menekankan pentingnya semua pihak untuk bersama-sama agar tidak mengalami penularan virus corona atau Coronavirus Disease (Covid-19).

Hal itu dapat dilakukan dengan memperketat physical distancing atau menjaga jarak antar sesama dan selalu mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

“Kita harus maksimalkan physical distancing dan pola hidup sehat dengan selalu mencuci tangan. Lakukan itu dengan disiplin dan konsisten guna memutuskan rantai penularan Covid-19 diantara kita,” tegas Andi Ishak.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan ini juga menyampaikan agar masyarakat jangan terlalu banyak keluar rumah jika tidak terlalu penting. Selain menjaga diri sendiri, juga menjaga keluarga dari rantai penyebaran virus corona.

“Apalagi pemerintah sudah memberlakukan pembatasan sosial skala besar (PSSB). Itu artinya penerapan social atau physical distancing dilakukan lebih tegas, lebih disiplin dan lebih efektif lagi,” ujar Andi.

Andi berharap penyebaran wabah ini segera berakhir. Untuk itu, dia meminta seluruh komponen masyarakat agar benar-benar melaksanakan imbauan pemerintah agar tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu diluar rumah, menghindari kerumunan, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta mengkonsumsi makanan sehat.

“Mudah-mudahan jumlah penderita masih bisa tertampung dan terlayani dengan baik oleh fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang kami miliki. Semoga wabah ini segera berakhir. Kepada media, sajikan pemberitaan yang baik supaya tidak menimbulkan stigma. Media juga harus seimbang dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” pesannya.

Terkait perkembangan kondisi terkini Covid-19 di Kaltim per Jumat, 3 April 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) adalah 4.088 orang, dengan rincian selesai pemantauan 1.422 orang dan masih proses pemantauan 2.666 orang.

Sementara, pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya 213 orang, dengan rincian terkonfirmasi negatif 121 orang, terkonfirmasi positif 22 orang, menunggu hasil laboratorium Kementerian Kesehatan 70 orang dan meninggal satu orang. (humasprovkaltim)

Konpres Covid 19 Menggunakan Juru Bicara Bahasa Isyarat

Samarinda — Tampilan berbeda kali ini terlihat dalam konferensi pers secara daring yang rutin dilakukan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim setiap harinya pada pukul 17.30 Wita. Hari ini, Jumat (03/04), Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi Muhammad Ishak selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, saat memberikan keterangan pers kepada media didampingi seorang juru bicara bahasa isyarat.

“Hal ini dalam upaya memberikan informasi yang mudah diakses yang setara dengan orang dengar kepada warga tuna rungu/tuli di wilayah Kalimantan Timur,” kata Andi Ishak.

Hal ini juga sesuai dengan implementasi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang ratifikasi CRPD (Convention on the Right of Persons with Disabilities) dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

“Jadi informasi ini tersampaikan kepada seluruh masyarakat, tanpa terkecuali. Apalagi, keterangan pers terkait kondisi terkini perkembangan Covid-19 ini juga disiarkan secara langsung melalui akun media sosial instagram Pemprov Kaltim. Semoga seluruh informasi yang disampaikan ini berguna bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi virus corona ini. Dan semoga wabah ini segera berakhir,” ujar Andi.

Juru bicara bahasa isyarat akan hadir dalam setiap konferensi pers Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim. Juru bicara bahasa isyarat ini berasal dari komunitas bahasa isyarat Kota Samarinda. (humasprovkaltim)

Serahkan Bantuan serta Sosialisasi KDRT dan Pencegahan Covid-19

Samarinda — Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim memberikan bantuan bahan pangan dan sosialisasi KDRT dan pencegahan virus corona ke masyarakat,Jumat (3/4/2020).

Kepala Dinas KP3A Kaltim Halda Arsyad mengatakan, untuk mengatasi dampak wabah tersebut Pemerintah telah menetapkan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai jenis penyakit yang sangat cepat penularannya, oleh sebab itu pemerintah telah menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial

“Hal ini dengan menempatkan kesehatan masyarakat adalah yang utama dengan mengendalikan penyebaran Covid-19 dan mengobati pasien yang terpapar,” ujarnya.

Namun pembatasan sosial tentunya berdampak terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang akan mengalami penurunan. Halda melanjutkan, sebagai upaya menjaring pengaman sosial untuk masyarakat agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli, DKP3A Kaltim memberikan bantuan pangan ke beberapa tempat.

“Kita berharap masyarakat tetap bisa tenang tetapi juga waspada dalam menghadapi kondisi ini. Sosialisasi pencegahan virus corona juga terus kita lakukan terutama terkait physical distancing, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan melakukan edukasi ke anak,” imbuh Halda.

Bantuan bahan pangan ini diserahkan ke masyarakat yang berada di daerah Gunung Cermin Sempaja Samarinda, Panti Asuhan Kasih Bunda Utari dan Panti Asuhan Qolbun Salim, pesantren, penyapu jalanan, petugas kebersihan, pemulung dan rider ojek online. (dkp3akaltim/rdg)