Tunda Acara Keagamaan

Samarinda — Terkait kasus virus corona atau corona virus disease (Covid-19), sesuai undang-undang dan Permenkes apabila ada satu warga yang dinyatakan positif maka daerah tersebut dinyatakan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB)

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi mengimbau, agar seluruh pemuka agama di Kaltim untuk menunda bahkan membatalkan kegiatan keagamaan tersebut.

“Kita mengetahui saat ini masuk Rajab, biasanya akan digelar peringatan Isra Mi’raj. Juga, ada hari besar dan ibadah keagamaan lainnya. Atas nama pemerintah saya mengimbau agar menundanya atau membatalkan sementara waktu,” imbau Hadi Mulyadi ketika jumpa pers terkait Covid-19 di Kaltim, di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (18/3/2020) malam.

Menurut Hadi, penundaan ataupun pembatalan tersebut diyakini tidak akan mengurangi amal ibadah yang sudah diniatkan. Artinya, niat tersebut diyakini sudah dicatat Allah SWT. Imbauan ini diberlakukan sejak saat ini hingga pengumuman dari pemerintah, bahwa kondisi sudah aman.

“Karena itu, kami minta kepada Bupati dan Walikota mengimbau warganya sementara waktu tidak menggelar kegiatan keagamaan yang bisa mengumpulkan orang dalam jumlah banyak hingga kondisi betul-betul aman,” jelasnya.

Hadi menjelaskan, kondisi ini adalah kepentingan bersama. Begitu juga dengan umat non muslim, baik Kristen maupun Katholik, Hindu, Buddha dan Konghucu dapat meliburkan kegiatan keagamaan mereka. Diharapkan kondisi tersebut tidak dipertentangkan.

Sementara, untuk penyelenggaraan sholat Jumat. Karena kondisi Kaltim adalah KLB, maka pemerintah menyerahkan sepenuhnya kebijakan tersebut kepada pengurus masjid, apakah perlu dilaksanakan atau tidak.

“Karena, kami tidak ingin ini menjadi isu SARA. Jadi, kami serahkan kepada pengurus masjid yang memutuskan,” harapnya.

Cukup Gubernur dan Walikota Yang Panik

Samarinda — bernur Kaltim Dr H Isran Noor saat konferensi pers dengan puluhan awak media terkait hasil positif satu orang warga Kota Samarinda suspect virus corona atau corona virus disease 2019 (Covid-19) meminta masyarakat tidak perlu panik.

“Masyarakat tidak perlu panik. Jangan panik. Cukup gubernur saja yang panik, cukup walikota yang panik. Cukup kami-kami saja yang panik. Jadi masyarakat harus tetap tenang. Serahkan dan percayakan kepada pemerintah,” kata Isran Noor di teras Halaman Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (18/3/2020).

Pemerintah saat ini ungkap Isran, dari pusat hingga daerah terus melakukan berbagai upaya dan langkah-langkah serta kebijakan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona agar masyarakat terlepas dari serangan Covid-19.

Sudah diumumkan Menteri Keuangan beberapa hari lalu, sebut Isran bahwa tidak kurang alokasi dana Rp1 triliun dalam mengantisipasi Covid-19. Termasuk Kaltim dilakukan revisi-revisi anggaran agar dialokasikan dalam penanganan virus corona di daerah.

“Kami terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kesehatan agar ketersediaan peralatan mauoun sarana lainnya segera didukung ke daerah,” jelas Isran.

Diakuinya, saat ini mengalami kekurangan peralatan seperti alat pelindung diri, disinfektan dan masker. “Kaltim menyiapkan 111 kamar isolasi bagi pasien Covid-19 di 15 rumah sakit. Dari 15 rumah sakit itu, dua rumah sakit ditunjuk pemerintah sebagai rumah sakit rujukan perawatan (RSUD AWS Samarinda dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan,” sebut Isran.

Namun demikian lanjutnya, untuk menciptakan rasa tenang dan aman bagi masyarakat, tidak terlepas dari peran wartawan dalam menyampaikan pemberitaan terlebih media sosial yang cepat diketahui masyarakat.

“Tidak kalah penting, kawan-kawan media lakukan edukasi dan informasi kepada masyarakat, terutama menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Juga, sementara ini tidak melakukan kumpul-kumpul oramg banyak dan menjaga jarak dulu. Kita harus memutus rantai Covid-19 dalam waktu 14 hari kedepan ini,” ungkap Isran Noor

Satu Positif Covid-19

Samarinda — Gubernur Kaltim Isran Noor secara khusus melakukan konferensi pers dengan puluhan awak media terkait hasil positif satu orang warga Kota Samarinda suspect virus corona atau corona virus disease 2019 (Covid-19).

“Jadi benar hasil dari pemeriksaan bahwa ada satu orang positif Covid-19. Saat ini sedang menjalani isolasi di RSUD AW Syahranie Samarinda,” sebut Isran Noor di teras Halaman Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (18/3/2020).

Hadir mendampingi Gubernur, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Plt Sekdaprov Kaltim HM Sa’bani, Walikota Samarinda  Syaharie Ja’ang, Kepala Dinas Kesehatan Andi Muhammad Ishak, Dirut RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda dr David Hariadi Masdjoer serta pejabat instansi terkait di lingkup Pemprov Kaltim.

Isran mengungkapkan kronologi pasien Covid-19 baru saja menghadiri kegiatan keagamaan di luar Kaltim, baik Jakarta, Bogor dan sempat berinteraksi dengan penderita Covid-19 yang meninggal dari Solo.

Sepulang dari Bogor lanjut Isran, sebelum terindikasi positif Covid-19, orang tersebut merasakan gejala kurang sehat dan segera melaporkan diri pada Call Centre 112 hingga dijemput di rumah oleh petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

“Selama dalam status pasien dalam pengawasan hingga hari ini ada hasil menyatakan positif menderita Covid-19. Penderita tidak melakukan kontak dari orang lain termasuk perawat selain petugas dari RSUD AWS,” jelas Isran.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Isran Noor sangat mengapresiasi atas sikap dan tindakan pasien Covid-19 yang secara kesadaran penuh melaporkan diri ke petugas kesehatan (call centre 112).

“Walaupun dinyatakan positif, namun terkonfirmasi Covid-19 kondisinya membaik. Kita berharap masyarakat lain kalau merasakan gejala yang kurang baik, segera melaporkan diri ke petugas agar cepat ditangani,” ungkap Isran.

Data terakhir per 18 Maret 2020 secara umum di Kaltim terkait Covid-19 tersebar di 11 rumah sakit dan RSUD yakni pasien dalam pengawasan (PDP) 36 orang (PDP negatif 11 orang), PDP terkonfirmasi Covid-19 ada satu orang, PDP masih dalam perawatan 15 orang.