Ada DKP3A Kaltim di Kaltim Expo 2022

Samarinda — Kemeriahan Kaltim Expo 2022 juga turut dirasakan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim. Kepala Dinas KP3A Kaltim  Noryani Sorayalitya mengatakan, pihaknya menerima berkas pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA), lomba menyususn puzzle, lomba mewarnai dan layanan konsultasi dengan psikolog.

Selain itu, DKP3A Kaltim juga menggandeng Bunda Yana Bunga Sabun yang menampilkan pembuatan bunga berbahan dasar sabun batang. Hal ini bertujuan untuk mengungkit perekonomian perempuan di Kaltim.

“Kami juga menampilkan informasi terkait pelayanan administrasi kependudukan, kesetaraan gender, sistem informasi gender dan anak, konvensi hak anak, kesehatan reproduksi remaja dan layanan UPTD PPA,” ujar Soraya.

Untuk lomba, lanjut Soraya, tim panitia telah menyiapkan hadiah menarik bagi pemenangnya.

“Kami berharap masyarakat berkenan hadir untuk lebih mengenal DKP3A Kaltim. Dan tidak segan untuk berkonsultasi jika saat ini tengah mengalami kekerasan,” tutup Soraya. (dkp3akaltim/rdg)

Kaltim Expo Ajang Promosi dan Angkat Citra Pengrajin

Samarinda — Kaltim Expo merupakan wadah pameran yang menampilkan informasi produk unggulan hasil pembinaan organisasi perangkat daerah (OPD) provinsi dan  kabupaten/kota, produk hasil olahan UKM, produk barang dalam negeri, jasa perbankan/keuangan, termasuk beberapa potensi dan peluang inventasi di bidang energi, industri dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan berskala besar.

Wakil Ketua I Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kaltim Hj. Erni Makmur Hadi Mulyadi mengharapkan Kaltim Expo 2022 ini, para pengrajin yang tergabung dalam Usaha, Kecil dan Menengah (UKM), maupun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kaltim bisa lebih menggeliat dan bangkit kembali. Apalagi sekarang ini ujarnya, pandemi Covid-19 di Kaltim sudah melandai.

“Penyelengaraan Kaltim Expo selama lima hari ini di Bigmall Samarinda, kita harapkan bisa menjadi ajang untuk mempromosikan produk-produk unggulan yang dihasilkan para pelaku UMKM serta mengangkat citra para pengrajin Kaltim, dimana hasil-hasil produknya juga sangat luar biasa,” kata Erni Makmur Hadi Mulyadi, usai menghadiri pembukaan Kaltim Expo 2022, di Atrium Bigmall Samarinda, Rabu (24/8/2022).

Lebih lanjut Erni Makmur mengatakan Kaltim Expo 2022 ini diselenggarakan guna meningkatkan promosi produk-produk komoditi unggulan yang dimiliki Kaltim, serta menciptakan wahana interaksi bisnis langsung maupun jangka panjang sekaligus menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antar pelaku usaha dan pembeli.

Selain itu, untuk meningkatkan kemitraan di antara pelaku usaha, nilai tambah, efisiensi dan produktivitas daerah.

“Even ini sebagai sarana yang efektif untuk mendorong produk lokal lebih meningkatkan kualitas, kreatifitas dan produktifitas para pengrajin atau para pelaku UMKM,” tandas Erni Makmur.(adpimprovkaltim)

Kaltim Expo 2022 Diharapkan Meningkatkan Perekonomian Kaltim

Samarinda — Gubernur Kaltim diwakili Staf Ahli Gubernur bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah dan Kesra Christianus Benny membuka Kaltim Expo 2022, mengusung tema Dengan Semangat HUT RI Ke-77 Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat Untuk Kaltim Yang Berdaulat, berlangsung di Atrium Bigmall Samarinda, Rabu (24/8/2022)

Benny mengatakan, atas nama  Pemprov dan masyarakat Kaltim menyambut baik dan mengucapkan selamat atas dilaksanakannya Kaltim Expo 2022 dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Semoga expo ini terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua untuk menggairahkan, membangkitkan dan meningkatkan perekonomian dan investasi,” kata Benny.

Jika dilihat dari struktur PDRB menurut lapangan usaha di triwulan II tahun 2022, lanjut Benny pertambangan dan penggalian masih dominan memberi kontribusi sebesar 53,98 persen dari total PDRB. Disusul, industri pengolahan sebesar 15,28 persen, dan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan 7,04 persen, serta konstruksi 7,03 persen.

“Realisasi investasi Kaltim pada tahun 2021 mencapai Rp41,17 triliun, dan tahun 2022 ini target investasi Rp54 triliun. Selain itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2021 masuk peringkat lima nasional. Dicatatan lainnya, pada tahun 2020 dan 2021, Kaltim berhasil melakukan ekspor non migas terbesar kedua dari 34 provinsi di Indonesia, setelah Jawa Barat,” katanya.

Kinerja perekonomian dan investasi, ujar Benny, meskipun di tengah pandemi Covid-19 tetap bekerja perekonomiannya dengan baik.

“Saya mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerjasama serta bekerja keras mewujudkan pencapaian kinerja perekonomian Kaltim dengan baik,” imbuhnya.

Benny berharap Kaltim Expo ini memberikan kesempatan dan peluang usaha dengan terjadinya transaksi dan jual beli. Sehingga, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat akan semakin membaik.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Puguh Harjanto mengemukakan, Kaltim Expo sendiri merupakan suatu wadah pameran yang menampilkan informasi produk unggulan hasil pembinaan SKPD provinsi serta kabupaten dan kota, produk hasil olahan UKM, produk barang dalam negeri, jasa perbankan/keuangan, termasuk beberapa potensi dan peluang investasi dibidang infrastruktur, energi, industri, dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan berskala besar.

“Disamping itu, Kaltim Expo 2022 merupakan bagian dari peringatan HUT Republik Indonesia,” ujarnya.

Kaltim Expo 2022, digelar selama lima hari (24-28 Agustus), diikuti 95 stan terdiri 70 stan dari OPD provinsi dan kabupaten/kota, 20 stan UMKM dan 5 stan otomotif.

Usai pembukaan, Wakil Ketua 1 TP  PKK Provinsi Kaltim Hj Erni Makmur Hadi Mulyadi didampingi staf ahli dan Kepala DPMPTSP melakukan peninjauan stan di Atrium Bigmall Samarinda.(adpimprovkaltim)

Kaltim Telah Inisiasi 8 UPTD PPA

Samarinda — Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) pada tahun 2021 di Provinsi Kalimantan Timur kasus kekerasan yang dialami perempuan dewasa sebanyak 66% dan pada anak sebanyak 34%. Sedangkan pada semester 1 tahun 2022 kasus kekerasan yang alami perempuan dewasa sebanyak 53% dan pada anak sebanyak 47%.

Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan, terjadinya kekerasan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang sangat pesat khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan data e-infoduk DKP3A Kaltim pada semester 1 tahun 2022 bahwa jumlah penduduk di Provinsi Kaltim sebanyak 3.891.849 jiwa yaitu  laki-laki sebanyak 2.017.337 jiwa dan perempuan sebanyak 1.874.512 jiwa.

Berkaca pada jumlah penduduk di Kaltim tersebut, sangatlah rentan terjadi kekerasan. Selain itu, peran perempuan sangat penting dalam membentuk generasi berkualitas karena perempuan merupakan benteng utama dalam keluarga untuk memberikan pendidikan kepada anaknya. Namun, masih banyak perempuan yang mengalami kekerasan dikarenakan mengalami kondisi rentan dan ketidakberdayaan baik faktor budaya dan ekonomi.

“Perlu pula diberikan pengetahuan kepada kaum perempuan penyebab mengapa perempuan sangat rentan menjadi korban kekerasan dan tempat layanan jika kaum perempuan mengalami kekerasan,” ujar Soraya pada kegiatan Bimbingan Teknis Standarisasi Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak di Provinsi Kalimantan Timur, diinisiasi Kementerian PPPA, berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (23/8/2022).

Soraya menambahkan, Indonesia telah memiliki mekanisme penanganan perempuan dan anak korban kekerasan, salah satunya melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Kemudian pada tahun 2014 Kementerian PPPA mengeluarkan Peraturan Menteri PPPA Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pedoman Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), diikuti dengan keluarnya Surat Kemendagri Nomor 061/1830/OTDA tanggal 22 Maret 2019 sebagai dasar pembentukan UPTD PPA di daerah dan diperkuat dengan Peraturan Menteri PPPA Nomor. 2 Tahun 2022 tentang Standar Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak.

Sampai dengan tahun 2022, di Provinsi Kalimantan Timur telah terbentuk 8 UPTD PPA yaitu di Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kabupaten Berau, Kota Samarinda, Kabupaten Paser, Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur.

“Perlu juga kami sampaikan bahwa untuk Kabupaten Penajam Paser Utara sedang dalam pelaksanaan proses penerbitan Peraturan Bupati tentang Pembentukan UPTD PPA, Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu masih dalam proses pembahasan Kajian Akademis (terkendala anggaran dan SDM),” imbuh Soraya.

Nantinya, UPTD PPA dan pemerintah akan berkoordinasi secara intens untuk memastikan layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan terpenuhi. Hal ini tentunya menguatkan tugas lainnya yaitu merumuskan, menyinkronkan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak..

“Dengan demikian, diharapkan pelayanan terhadap korban dapat dilakukan secara prima dan berpihak kepada kepentingan terbaik korban. Dalam rangka memastikan perempuan dan anak mendapatkan rasa aman dari segala bentuk kekerasan,” harapnya. (dkp3akaltim/rdg)