Sumbangan Pendapatan Perempuan Samarinda Tertinggi di Kaltim

Samarinda — Pemerintah Kalimantan Timur telah berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan. Hal ini tertuang dalam Misi Satu Gubernur yaitu Berdaulat Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, Terutama Perempuan, Pemuda dan Penyandang Disabilitas. Komitmen ini perlu dikuatkan dan dipromosikan oleh semua sektor. Sehingga bisa berpartisipasi dalam upaya pemberdayaan perempuan mengingat budaya patriarki di Kalimantan Timur masih kuat mengakar di masyarakat dan menjadi pokok dari ketidaksetaraan, mempersempit bahkan menutup akses perempuan untuk ikut berperan dan menikmati hasil pembangunan.

Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita, mengatakan terdapat ketidaksetaraan pembangunan di Kalimantan Timur. Dilihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim di posisi 3 besar dari 34 provinsi, sementara  Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) berada di posisi 29.

Selain itu, lima arahan Presiden kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, salah satunya adalah peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan. Arahan ini tentu menjadi pedoman bagi seluruh sektor pemberdayaan perempuan termasuk di Kalimantan Timur.

“Kemudian kesenjangan sumbangan pendapatan perempuan (SPP) Kalimantan timur cukup tinggi. Di tahun 2019 ada pada poin 24,06 sementara di tahun 2020 mencapai 24,17, menuju gender equality terdapat sekitar 26 poin yang perlu diperjuangkan menuju kewirausahaan berbasis gender. Hal ini merupakan agregrat dalam mendorong kenaikan capaian IDG,” ujar Soraya pada kegiatan Pengembangan KIE Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Provinsi, berlansung di Hotel Grand Victoria Samarinda, Rabu (15/9/2021).

Sementara perempuan pelaku ekonomi Samarinda telah membuktikan  kapasitas dan kompetensinya di masa pandemi Covid-19. Tahun 2020 capaian sumbangan pendapatan perempuan Samarinda mencapai angka 30,95, mengalami kenaikan 0,08 dari tahun sebelumnya.

“Angka ini tertinggi dari seluruh kabupaten di Kaltim, dimana poin Kaltim ada di 24,17. Gambaran tersebut sesuai dengan tingginya aktifitas perempuan pelaku ekonomi Samarinda dalam kewirausahaan formal. Tahun 2020  UMKM di Samarinda ada 98.348 UMKM laki-laki 48.339 dan 50.099 UMKM perempuan. Sebagai perbandingan SPP DKI Jakarta 38,06 dan indonesia pada angka 37,26,” imbuh Soraya.

Soraya berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana sebagai bahan promosi dan pedoman agar kegiatan ekonomi dapat berjalan optimal.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta pelaku UMKM. Hadir menjadi Narasumber Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Leny N Rosalin, Sekretaris DP2PA Samarinda drg. Deasy Evriyanti, Pendamping Klinik Bisnis UMKM Disperindagkop Kaltim Susanti, dan Forum Puspa Bungah Gerecek Samarinda Windie Karina Farmawati. (dkp3akaltim/dell)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *