Panen Manfaat Implementasi Pengarusutamaan Gender di Tempat Kerja

Jakarta — Pembangunan di segala sektor sudah sepantasnya mengedepankan prinsip kesetaraan dan upaya-upaya pengarusutamaan gender (PUG). Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan di tempat kerja, upaya pengarusutamaan gender bukan hanya bermanfaat bagi perempuan itu sendiri tapi juga membawa dampak positif bagi kemajuan perusahaan.

“Pengarusutamaan gender di tempat kerja nyatanya bukan demi kepentingan perempuan belaka. Berbagai penelitian telah menunjukkan adanya korelasi terhadap kemajuan perusahaan dengan upaya pengarusutamaan gender. Pengarusutamaan gender dan kesetaraan di tempat kerja merupakan kunci kesuksesan perusahaan,” ujar Menteri Bintang dalam webinar Peringatan Hari Kartini dengan tema: “Inspiring and Outstanding Women in Engineering: Commemorating Kartini’s Spirit” melalui daring, (21/04/2021).

Penelitian dari International Labor Organization (Juni, 2020) di Indonesia yang mencakup 416 perusahaan nasional dan multinasional, baik perusahaan kecil, menengah, maupun besar, ditemukan bahwa sebagian besar perusahaan sepakat bahwa upaya pengarusutamaan gender di lingkungan kerja membawa keuntungan luar biasa pada proses bisnis mereka. Tidak hanya itu, upaya ini juga memberikan keuntungan bagi perusahaan berupa peningkatan produktivitas dan kinerja pegawai, dan peningkatan profit.

Selain karena budaya patriarki yang masih kental, perempuan juga kerap diragukan kemampuannya karena kondisi khusus fisiknya seperti dapat menstruasi, hamil dan menyusui. Kebutuhan-kebutuhan khusus perempuan tersebut seringkali menjadi hambatan apabila dirinya ingin memilih profesi tertentu. Misalnya, perempuan yang ingin berkarir di bidang STEM (science, technology, engineering & mathematics), yang masih dianggap sebagai ”pekerjaan laki-laki” cenderung diragukan kemampuannya.

“Perempuan dianggap harus bisa menyesuaikan diri dan membuktikan bahwa dirinya layak diperhitungkan jika ingin berkarir pada industri tersebut (STEM). Hal ini (kondisi khusus perempuan) tidak menjadi alasan bagi siapapun untuk mengesampingkan pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan, atau bahkan memandang perempuan sebagai beban. Tugas kita semua untuk memastikan pembangunan dalam berbagai sektor dan industri apapun menjadi ramah perempuan,” tegas Menteri Bintang.

Oleh karena itu, Menteri Bintang mengajak semua pihak untuk saling bersinergi dan berkolaborasi antar instansi, organisasi, dan negara untuk membangun dunia yang setara bagi perempuan dan laki-laki.

“Patut menjadi perhatian kita semua bahwa isu perempuan mencakup permasalahan yang kompleks dan multisektoral. Hal ini tidak akan tercapai apabila hanya kaum perempuan saja yang berjuang. Oleh karena itu, perjuangan kita untuk mencapai kesetaraan gender harus lebih masif lagi. Menghimpun kekuatan dari berbagai pihak dan bersinergi bersama adalah suatu keharusan,” tambah Menteri Bintang. (BiroHukumdanHumasKemenPPPA)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *