Webinar Tantangan Kependudukan di Tengah Pandemi Coovid-19

Samarinda — Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI menggelar Webinar secara virtual bertajuk Tantangan Kependudukan di Tengah Pandemi Covid-19: Pekerja Migran Indonesia (PMI) Pulang Kampung, bekerjasama dengan LIPI, Kamis (28/5/2020).

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan, pandemi Covid-19 menempatkan banyak negara ke dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Selain karena jumlah korban yang masih terus menanjak grafiknya, ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir, dampak yang ditimbulkan oleh pandemi menyerang berbagai aspek kehidupan. Hal yang paling nyata dari imbas pandemi adalah ratusan juta orang di dunia berisiko jatuh ke garis kemiskinan seiring dengan anjloknya perekonomian.

“Pulangnya pekerja migran Indonesia (PMI) ke tanah air menjadi salah satu isu yang mewarnai kepanikan masyarakat di tengah pandemi yang belum tentu kapan berakhirnya. Sedangkan berdasarkan sumber data SISKOTLN terintegrasi Simkim dan sistem kepulangan online, jumlah kepulangan PMI selama Pandemi Covid-19 sebanyak 126.742 orang. Konsep “virus tidak bergerak, tetapi manusia yang memindahkan virus” memperlihatkan mobilitas penduduk sebagai faktor kunci tersebarnya Covid-19,” ujarnya.

Sementara dari aspek kependudukan, pandemi Covid-19 berimplikasi luas terhadap pencapaian dan pemanfaatan bonus demografi. Usaha pencapaian dan pemanfaatan bonus demografi yang mengandalkan kelompok usia produktif terbentur pada kenyataan meningkatnya jumlah pengangguran, baik dari dalam maupun luar negeri. Bahkan, kelompok ini berisiko menjadi penyumbang angka kemiskinan.

“Kualitas penduduk menjadi syarat untuk memaksimalkan Bonus Demografi di Indonesia dalam situasi pandemi Covid 19,” imbuhnya.

Pembangunan yang berpusat pada manusia harus diterapkan dengan penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas, pengendalian urbanisasi dan pengelolaan migrasi, perlidungan sosial yang komprehensif dan berkelanjutan, serta terjaganya nilai-nilai keluarga dan lingkungan intergenerasi

.
Keluarga menjadi unit terkecil dalam penduduk. Penduduk disamping untuk tumbuh seimbang juga tujuan utamanya agar bonus demografi bisa dipetik sehingga penduduk menjadi sumber daya pembangunan bukan beban pembangunan.